Blogger dengan Dua Status, itulah topik giveaway yang diadakan oleh Komandan BlogCamp,
Pak Dhe Cholik. Unik sekali, bahan utama materinya berasal dari
dua status facebook dan itu pilihan peserta sendiri. Hanya dua saja, tapi
sudah membuat saya kebingungan. Karena, saya jarang sekali ngisi kolom status.
Sekalipun ada, isinya tak ubahnya curhatan doang. Gak jelas, alay dan lebay.
Itulah sepintas yang ditemukan setelah ngubek-ngubek status lama saya di timeline .
Iyah, sudah lama
sekali saya tidak update status. Bahkan selama tahun 2014 yang mana telah
memasuki penghujung bulan Maret, saya belum pernah nulis status di wall. Hanya
saja lebih mengisi dengan link postingan dari blog saya. Plus kalimat pengantar
dan cuplikan dari sebagian isinya. Itu tak termasuk status, bukan?. Karena itu
merupakan cara untuk ngebagikan (baca: promosi) postingan terbaru melalui
facebook.
*) Selama tahun 2014 (sejauh ini) begituan saja, Pak Dhe :D
Status terakhir saya sejauh ini, mengenai Talk Show dan Bedah Buku di Widlok UB (status, red), pada tanggal 20 Desember 2013. Dan dari beberapa status yang ada, saya akhirnya mengambil dua (iyah, dua saja, Cho!) status yang usianya lebih tua dari status terakhir saya tersebut. Tentu, sudah pasti itu berupa curhatan juga, bukan status yang berbobot dan
layak dibaca, bukan. Silahkan close tab, itu saran saya. Terkecuali Pak
Dhe. Please, siapa lagi yang akan baca, Pak Dhe. Hhehe..*sungkem
1. Matras salah masuk kelas (lagi)
Matras merupakan akronim dari Mahasiswa
Transferan. Yah, saya beserta beberapa mahasiswa di kampus Unmer Malang
menyebut diri kami sebagai Matras. Sesuai kepanjangannya, kami memang anak
transferan yang berasal dari berbagai kampus berbeda, dan termasuk paling akrab
satu sama lain. Tapi anggotanya lebih banyak berasal dari UM, termasuk saya.
Sebagai mahasiswa transferan – yang
sudah menempuh perkuliahan stara diploma II – kami hanya tinggal mengikuti mata
kuliah (matkul) yang belum ditempuh di kampus lama, tuk menyelesaikan jenjang Stara satu (Sarjana). Tentu, setelah melalui
proses konversi mata kuliah. Keuntungan sebagai mahasiswa transferan ialah, kami bebas masuk
kelas mana saja, sesuai matkul yang ingin ditempuh (sisanya). Jadi gak
memiliki kelas definitif. Mau masuk di kelas
Akselerasi, Reguler, maupun Ekstensipun akan dipersilahkan.
Tak menutup
kemungkinan menjadi semakin banyak teman dan kenalan baru. Cuman tetap saja,
kami lebih sering menghabiskan waktu bersama, dibandingkan bersama teman baru
(paling mereka yang ikut kami). Begitu juga saat akan menempuh perkuliah kami
usahakan mengambil jadwal yang sama. Mungkin kendalanya adalah waktu. Iyah,
meski kita bebas ikut kelas mana saja. Gak berarti akan cepat selesai.
Mengingat matkul incaran hanya ada berdasarkan jadwal/semesternya saja. Baik
semester ganjil ataupun berada di semester genap.
Singkat cerita. Suatu ketika kami ingin mengikuti
matkul Metpen (Bahasa Indonesia dan
Metode Penelitian). Sesuai informasi yang didapat, bahwa akan ada matkul Metpen
di kelas ekstensi pada hari Sabtunya. Oh iya, kami termasuk kelas akselerasi,
sehingga gak banyak tahu jadwal kelas lain. Lantas, gak ingin kehilangan waktu
terbuang nganggur. Jadi kami sepakat untuk ikut di kelas ekstensi tersebut
(Sabtu dan Minggu). Meski harus bersama mahasiwa yang mayoritas sudah bekerja.
Tapi apa yang terjadi?, kami salah masuk kelas. Seperti biasa, curhatan
tertuang dalam status saya di bawah ini, tertanggal 02
Februari 2013:
*) Link status - BI, selengkapnya:
"Kalau
mengingat kejadian di kampus hari ini, sangat menggelitik. Tak disangka
kami (Matras) kembali lagi salah masuk kelas. Yah, SALAH MASUK (lagi).
Inginnya ikut matakuliah BI, malah masuk di kelas EP. Tapi untungnya
tadi bisa keluar sebelum matakuliah usai, yes :D *menghela nafas
Satu lagi, dapat kesempatan ikut Seminar "Accurate dan Pengolahan Data"
secara GRATIS!. Terimakasih untuk B. Theresia, sudah berkenan menampung
gelandangan Matras yang berkeliaran di luar kelas. Rasanya beliau tahu
betapa menderitanya kita jadi korban "PHP jadwal" kuliah :D
Ohy rek,
Ocept,
Santi,
Rizky,
dan Bagus. Gimana tadi seru kan? nggak rugi yah meski tidak jadi ikut
perkuliahan. Puji syukur, gantinya cukup sebanding dan malah super
sekali. Bisa mengikuti Seminar, dapat ilmu, konsumsi, bulpoin, block
note dan tentunya tidak kalah penting dapat sertifikat, ASEK :)
Ah, kenapa status saya jadi terlihat lebay yak? *nggak kaget hhaha.
Satu hal yang pasti, banyak yang bisa kita syukuri untuk hari ini ;)
#Kisah Matras 02/02/'13"
Padahal sesuai info yang diberikan oleh salah satu
dosen kami. Kalau perkuliahan akan dilaksanakan di Ruang 1, lantai empat gedung Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Unmer. Setelah itu kami tiba di ruangan dan duduk berdekatan sesama anak Matras. Sementara
mahasiswa lain nampak terlihat sangat-sangat asing bagi kami. Kalau bicara usia,
dari sekian mahasiswa kami yang paling unyu-unyu. Sedangkan mahasiswa lain
sudah terlihat dewasa, penampilan kantoran dan pembawaan yang berwibawa. Serasa
nempuh kuliah S2 saja. Hhehe.
Tak lama setelah Ibu Dosen memulai
perkuliahan. Barulah kami ngeh, kalau
kelas yang kami duduki bukanlah perkuliahan yang kami butuhkan. Iyah, ternyata
saat itu bukan matkul Metpen, melainkan Etika
Profesi. OMG, salah masuk kelas lagi.
Sedangkan kami sudah menempuh mata kuliah itu di kampus sebelumnya. Alhasil,
selang beberapa menit setelah beliau memulai materi. Barulah kami memberanikan
diri untuk mengatakan, bahwa kami salah masuk kelas dan sudah menempuh
matakuliah tersebut. Puji syukur bisa ke luar juga, gak seperti kejadian salah masuk
kelas sebelumnya yang menunggu materi usai.
Yak, kejadian tersebut memang bukan
tuk yang pertama kalinya. Sebelumnya kamipun juga mengalami hal serupa pada
tanggal
19 Januari 2013. Bedanya
kalau yang pertama kali dialami, kami terpaksa mengikuti kelas sampai usai, bersama
mahasiswa yang usianya juga jauh di atas kami. Karena kondisi yang gak
mendukung untuk ke luar kelas. Alasan sebenarnya gak ingin diketawain kalau salah
masuk kelas. Jadi tetap
stay cool menyimak materi yang diberikan. Padahal ingin
sekali bisa ke luar kelas. (
status - IBD,
red )
Setelah itu kami sepakat untuk pulang
ke kos masing-masing. Karena di kelas-kelas lainpun juga tak ada perkuliahan
untuk mata kuliah Metpen. Sesampainya di lantai dua. Kami diajak Bu There tuk
mengikuti seminar "Accurate dan Pengolahan Data" yang diikuti dari berbagai
kampus di Malang, seperti UB, UIN dan beberap kampus lainnya, di Laboraturium A
dan B. Tapi beruntung sekali, tanpa sepeserpun kami
diperbolehkan mengikuti seminar itu atas rekomendasi beliau. Di tiket masuk
sudah ada nama beliau, hihii. Puji syukur, bisa menghemat 100rb dari harga HTMnya.
Jadi ceritanya kedekatan kami bermula saat
pernah mengikuti mata kuliah yang beliau ajarkan, yakni Akuntansi. Saat itu masih awal-awal
masuk di sini. Sehingga, bagi beliau kami bukan mahasiswa asing lagi. Dan lebih
dari itu adanya rasa ibah melihat kami luntang-lantung gak jelas turun dari
tangga atas. Iyah, sudah pasti beliau gak tega sekali. Wah, untunglah tampang
melas kami gak sia-sia.
Kekecewaan yang sempat mengusik kami
tak lagi ada. Waktu dan tenaga yang terbuang semua terbayar dan tergantikan
oleh ilmu yang kami dapat dari seminar tersebut. Benar apa yang disampaikan Santi
melalui komentarnya, ia berkata
“bermanfaat kan... :)”.
Semua yang kami
peroleh memang sangat berguna untuk menunjang perkuliahan kami. Sebagaimana
jurusan yang kami ambil, Sistem informasi. Yang mana di dalamnya terdapat
materi-materi yang disampaikan melalui seminar tersebut. Gak percuma, meski
tidak jadi menerima matkul Metpen. Kami beruntung mendapatkan kesempatan itu.
Puji syukur, Tuhan selalu memiliki cara untuk membuat kami terus selalu bersyukur
kepadaNya.
2. Pengeluaran yang bertambah
Bulan Maret lalu saya
full berada di
kosan. Berbeda dengan bulan Maret sekarang. Malah sejak tanggal 21 Februari 2014, saya
pulang kampung dan sampai hari ini masih berada di rumah. Belum berangkat. Kondisi
ini tak hanya membahagiakan saya, bisa ngumpul bersama keluarga dan juga bagi
orang tua – tak perlu ngirim beasiswa kepada saya.
“..jangan berangkat dulu,
sekalian nunggu Wisuda”. Yah, itu yang pernah Mamah utarakan kepada
saya, semalam sebelum beliau berangkat ke Giligenting (Kemarin, 23 Maret 2014).
Waduh, Mah, masih banyak yang perlu saya lakukan dan persiapan sebelum itu.
Saran beliau bukan tanpa alasan.
Karena menyadari masa penantian wisuda, Alhamdulillah saya sudah menyelsaikan
sisa mata kuliah yang harus ditempuh beserta TA. Ketimbang berada di kosan yang
sudah banyak dipakai untuk bangun tidur, tidur lagi, yang tentu akan membutuhkan
biaya hidup selama berada di sana. Berbeda jika saya berada di rumah, beliau tak perlu menyerahkan
beasiswanya terhadap saya. Tentunya berdampak besar terharap pengeluaran
keluarga kami yang akan menjadi berkurang. Yap, saya hidup dan kuliah di Malang dari
beasiswa orang tua sendiri. *biar
terdengar keren, beasiswa!.
Setiap rupiah yang di keluarkan, semua
saya catat terperinci dalam buku besar
RBP
(Rekapitulasi Biaya Pengeluaran). Selain itu, pencatatan juga dilakukan di
lembar kerja (Excel). Utamanya yang tercatat di buku besar, guna untuk
menghindari perubahan data. Kalau sekedar dicatat di excel, bisa dengan mudah dilakukan perubahan data. Sedangkan di buku besar, setidaknya ada bekas
tipex yang mencolok kalau digonta-ganti.
Jadi, rujukan utama berdasarkan buku besar, dan file
excel memudahkan untuk menjumlah pengeluaran per-harinya.
Ada saja biaya belanja untuk beli ini-itu. Tapi yah tetap, menurut saya
itu butuh. Catat:
saya susah membedakan
antara keinginan dan kebutuhan.
Yosef sahabat saya selalu mengatakan
“Pengeluaranmu
lebay!”. Tapi kembali lagi, menurut saya (menurut saya loh) butuh.
Sampai saya tantang dia untuk menunjuk pengeluaran mana yang mestinya tak perlu
dan dianggap lebay (sesuai catatan di buku besar). Ah, ada saja yah dalih untuk
membela diri
*digetok bullpen. Dan selama
bulan Maret 2013, terbukti banyak sekali pengeluaran dibandingkan dua bulan
sebelumnya. Sampai-sampai saya menulis status tertanggal
01 April 2013, seperti ini:

"Tanggal 1 April 2013, hah? serius? *cubit pipi. Auu.. sakit!
Rasanya ini sulit dipercaya. Iya iya ya.. LEBAY. Setidaknya, bagi saya
pribadi bulan Maret kemarin adalah bulan penuh “godaan” yang tentunya
berat untuk menghindarinya. Selain itu terasa lama sekali, hari demi
hari seakan merangkak begitu lambat. Saya sempat curiga jangan - jangan
tanggal di bulan Maret tidak berjumlah 31, melainkan 62?. Dengan asumsi
urutan tanggalannya menjadi seperti ini: | 1 | 1a | 2 | 2a | 3 | 3a | …
dan seterusnya hingga terakhir 31a. *lebay akut
Puji syukur
akhirnya tiba saat di mana sekarang adalah hari yang saya tunggu -
tunggu. Bukan karena ada sesuatu yang spesial, nggak juga. Yah, sekedar
luapan suka cita melepas jeratan bulan Maret kemarin. Namun bagaimanapun
juga, saya akui bulan Maret kemarin juga sarat akan kenangan yang sulit
untuk dilupakan dan semua itu memang tidak pantas untuk dilupakan.
Beragam kejadian yang sudah saya alami dalam kurun satu bulan kemarin
sungguh sangat bermakna.
Sepertinya saya perlu mengucapkan
terimakasih dan selamat jalan ke pada bulan Maret 2013 dan juga selamat
datang untuk bulan April 2013. Yaa, saat ini menandakan awal perjalan
baru di bulan April 2013. Berusaha semakin mematangkan setiap langkah
dengan lebih berhati - hati dalam berpijak. Apapun rintangan yang
menanti di depan akan saya hadapi dengan keikhlasan. Karena saya tahu
itu sebagian kecil dari sekenario besar-Nya. InsyaAllah, semoga
diberikan jalan kemudahan oleh-Nya, Amin.
Terima kasih Tuhan atas
segala limpahan nikmat yang Engkau berikan selama ini. Dan juga seluruh
sahabat - sahabat saya di manapun kalian berada, terima kasih. Terima
kasih telah mengisi hari - hari saya dengan kebersamaan yang penuh
kebahagian. Berharap kita diberikan lebih banyak waktu lagi untuk (bisa)
saling berbagi, bercerita, bercanda dan semuanya yang menjadikan alasan
untuk kita selalu bersama. Sekalipun dengan adanya jarak yang
memisahkan kita :).
#Malang, 01 April 2013"
Sepertinya kata
lebay memang identik dengan saya, selain
alay. Kali ini saking panjangnya stasus saya di atas. Sahabat saya, si
Sofril
sampai mengatakan “
hadoh iki status tah curhat?”, sedangkan Kiki
mengisi kolom komentar dengan “Aq turu,suwun yow? wes didongengi”
(Aku tidur, makasih yah?, sudah didogengi). Sementara Santi semakin
mengisyaratkan betapa panjangnya status saya dengan berkata “aq ae
durung smpat bca wes ketiduran. . ~_~ hahaha itu ceritamu,ini crita q. .”
*) Cuplikan komentar sahabat
Hhaha, saya ngakak ngebaca respon
mereka. Ternyata benar status saya kepanjangan yak?. Eh tapi, saya yakin mereka dan teman-teman facebook lainnya, tidak
tahu maksud dari status saya yang sebenarnya. Paling tetap saja dikira anak
alay yang selau mengisi statusnya dengan curhatan yang gak jelas. Padahal yang
melatar belakangi status itu adalah mengenai pengeluaran yang bertambah bengkak. Hanya saja stataus saya dibuat samar dan ambigu. Biarlah persepsi dan praduda setiap yang baca itu muncul
dengan sendirinya.
Asli, makin bertambah besar saja
pengeluaran saya kala itu. Dan serius terasa lama sekaliiiiiiii. Sehingga mengakibatkan total RBP
bulan Maret membengkak, tak seperti dua bulan sebelumnya. Bisa dilihat melalui
grafik di bawah ini:
*) Grafik total RBP 2014
Perhatikan yang saya lingkari merah.
Grafiknya semakin menanjak naik dan mendahuli garis chart dua bulan sebelumnya. Sementara kebutuhan tetap harus
terpenuhi. Itu yang menjadi kekhawatiran saya pada saat itu. Sampai merasa
legah mana kala menyadari sudah memasuki awal bulan April 2013. Fiuuuhh, akhirnya
jeratan bulan Maretpun selesai. *ngusap
keringat di kening
Tapi setelah sukses mencatat
keseluruhan RBP selama preiode tahun 2013. Eh ternyata bulan yang mencekik tak
hanya Maret, itu bak permulaannya saja. Karena jika diperhatikan melalui
grafik di atas. Pengeluaran saya cenderung semakin naik tiap bulannya. Parahnya
lagi, bulan Juni sampai membentuk gunung es yang menjulang tinggi di lautan
(kalimatnya terinspirasi dari film Titanic yang tanyang di GlobalTv semalam).
Sebaliknya, ada yang menukik ke bawah. Yakni pada bulan Agustus. Pada bulan tersebut memang tidak ada transaksi,
dikarnakan berada dalam periode mudik lebaran.
*) Tutup tahun mencatat ini, tidak merayakan tahun baruan :D (buku besar RBP)
Yang jelas semua sudah berdasar total BBR (Biaya Belanja Rutin)
dan BPK (Biaya Penunjang Kebutuhan). Pencatatan
dilakukan sebagai bahan evaluasi terukur, untuk memonitoring penggunaan dana (di luar biaya perkuliahan) secara berkala
dan dalam periode tertentu. Semua data telah disampaikan sesuai apa adanya. Bukan melalui asumsi,
perkiraan dan juga tanpa adanya rekayasa.
Jadi semua berdasarkan
data, yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Margin of error sekitar 3%,
sehingga hasil terlapor mungkin saja tidak
seluruhnya
100% tepat. Tetapi, sudah ada kontrol maksimal untuk menyajikan data
yang akurat. Pemaparan
data tersebut tidak untuk eksploitasi, karena sebenarnya itu bersifat pribadi dan rahasia (alah, Cho!). Oleh karenanya, pada grafik saya sensor nilai yang terdapat di samping kiri grafiknya (vertical value) :D.
Dari sederet kecemasan akan
pengeluaran yang bertambah besar. Saya patut tetap bersyukur telah mampu
melewati bulan Maret dengan suka cita. Banyak sekali limpahan rahmat yang Tuhan
berikan dalam hidup saya, terima kasih Tuhan. Makasih juga bulan Maret, kamu
telah mengawali lonjakan pengeluaran saya. Tapi tenang, saya gak dendam kok. *ngomong sama si Maret
PS: Pemakaian singkatan seperti RBP, BBR, maupun BPK, dibuat sendiri. Khusus untuk pengelompokan biaya. Secara akuntansi, tidak ada hubungannya sama sekali. Dan sistem pencatatan yang digunakanpun tidak ada dalam metode akuntasi, namun ada pendekatan yang sama dari sistem yang digunakan.
***
Berstatus memang menjadi hak pribadi
masing-masing. Tapi setidaknya perlu diingat, di sana adalah ruang publik. Setiap orang bisa dengan mudah
mengakses dan membaca status kita - tergantung dari pengaturan privasi yang digukanan.
Tetapi, saya sudah lebih memilih untuk membuatnya
publik (semua orang bisa melihat). Saya beranggapan, hanya cukup
mengontrol apa saja yang tak seharusnya dipublikasikan. Tak semua layak, ada
batasan tertentu dari sesuatu yang mestinya kita dijaga.
Seperti halnya yang sudah saya
katakana di atas. Saya memang jarang sekali update status. Sekali update status
isinya panjang kali lebar. Kok sudah seperti mau nyaingi om
Mario Teguh dan
bang
Tere Liye (dua
fanspage yang
saya ikuti), yah?. Tapi yang jelas, saya pribadi menyaradi tak terlalu mampu
menggunakan status yang penuh makna, bijak, puitis, renungan dan yang berbobot
lainnya. Seperti kedua status dari figur yang saya kagumi di atas.
Satu hal yang pasti, dalam setiap update
status. Saya berusaha menghindari keluhan, makian, umpatan, dan hal-hal
yang terkategorikan negatif. Amat sangat menghindari. Belajar memaknai setiap
kejadian yang dilalui dengan positif dan jauh dari prasangka buruk. Berdasarkan
itu, menuntun saya untuk
senantiasa berucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apapun kondisinya, baik itu yang berpihak
terhadap saya, maupun sebaliknya. Tetap akan saya syukuri. Karena saya
selalu yakin,
itu hanya sebagian kecil dari skenario besarNya.
Senin, 24 Maret 2014
/
/
Label :
Giveaway
Hahah.. Kebanyakan status di Facebook emang pada alay-alay ya, Bang.
BalasHapusSetuju banget untuk senantiasa mengucapkan syukur.
Semoga menang giveawaynya yah :)
Hhaha, iyah mbak, salah satunya akun milik saya itu, isinya status anak ababil :D
HapusSudah keharusan, banyak hal kecil yang kadang kita lupa tuk sekedar mensyukurinya. Amin Ya Allah, terima kasih doanya. sayang sekali, mbak Beby kok tadi gak ikutan juga wa.
Hihihi.. Iya, tadi paket kuota abis jadi ngga bisa internetan deh :p
HapusWada, gitu. ah, akibat bang Kuota yang gak asik, kaburnya gak tepat waktu, haha :D
HapusKak beby, aku udah ngak perna main Fb jadi ngak alay kan ???? hehehe. Intinya dalam hidup ini bersyukur trus ikhlas, insya allah tuhan akan kasih jalan hidup terbaik
HapusHhaha, mas Cumi nih cari pembelaan, gak bisa, hhaha.
HapusIyah begitu, mas. banyak sekali yang bisa kita syukuri dari semua nikmat yang Tuhan berikan kepada kita semua :)
Terima kasih atas partisipasi sahabat
BalasHapusSegera didaftar
Keep blogging
Salam hangat dari Surabaya
Terima kasih kembali, Pak Dhe. sudah mencatat saya sebagai pesertanya.
HapusSiap, Pak Dhe :)
Salam hangat juga dari Madura.
Oh iyah maaf, Pak Dhe. link yang menuju ke status kedua tadi salah (masih menuju ke status pertama, akibat main copas). tapi barusan sudah saya ralat :D
Hahhha emang kalau sudah masuk perangkap eh salah masuk kelas gak boleh keluar ya mas...
BalasHapusAhaha, kalau situasi gak memungkinkan lebih milih pasrah saja, mbak. boleh saja, asal berani tahan sedikit malu ke mahasiswa lainnya dan terutama ke dosennya. kalau nggak yah duduk manis saja. seperti yang pertama saya dan teman-teman alami. hihihi..
Hapuswah rajin sekali sampai pengeluaran pun dibukukan
BalasHapusSudah tak niati, sambil seru-seruan ngebukukan pengeluaran, Om. biar nanti kalau ditelusuri KPK, saya punya data akuratnya, monggo diaudit, hhaha.. *ditoyor Pak Abraham
Hapusmenulis status alay di FB itu hal yang sering dilakukan. tapi saya akui.... Anda lebih alay daripada saya... peace :D
BalasHapusHaha, asik, saya menang, whehehe.. *lah kok bangga :D
HapusTerima kasih mas, sudah membuat saya semakin yakin, kalau saya alay. ehehe..
kelebayannya informatif kok. tak apa-apa. bikin tersenyum ngebacanya :)
BalasHapusSenyummu adalah tangisku, mas. tuh, kan. *lebay mode on :D
HapusTadinya saya juga mau ikutan. Eh, ternyata cuma sehari. Ditambah lagi, tempat saya sekarang waktunya terlambat 4 (empat) jam dari WIB. Semoga sukses, Mas.
BalasHapusWaaah, sayang sekali gak sampai ikut, mas. mas Lutfi berada di negara berbeda soalnya, jadi ketinggalan waktu yah. Amin Ya Rob, terima kasih, mas:)
HapusHai mas,,pertama bukan ngebaca statusnya,,,tapi tulisannya keren beud,,,btw batiknya keren-keren ya,,,itu batik pekalongankah??? huwekekeke...soalnya aq juga ada batik Madura yg tak kalah keren dari itu,,,wkwkwkwk,,,ayo mampir juga di blog q ya,,,
BalasHapusPlis, jangan lebay deh, mbak. cukup saya saja yang lebay, hhaha. oh bukan, bukan. lah itu juga batik Madura, mbak. ahahaha. batik pulau kita :D. siap, tadi sudah ke TKP ;)
Hapustimeline facebook jadi mirip mini blog gitu ya, panjang2 tulisannya hehe
BalasHapusketauan seneng bnget sama nulis :D
Gak sadar kalau sudah curhat nyerocosnya gak terkontrol, mbak, nyihihihi..
HapusNulis suka, dan sukanya curhat, haha..
sepakat dengan paragraf terakhir :) ... semoga menang ya GA nya :)
BalasHapusTerima kasih, mbak Ely, hhehe. Amin Ya Allah, makasih doanya :)
HapusSaya termasuk yang jarang buanget buka FB, tidak terlalu suka. Btw rajin juga ya mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran uang hebat :)
BalasHapusOh gitu yah, Bun. saya dulu aktif, sekarang mulai awal tahun sudah beralih ke blog, meski masih melakukan aktifitas, tapi sudah mulai berkurang. Hehe, menyenangkan bisa melihat seberapa besar pengeluaran dan larinya kebutuhan ini itu, jadi terekam semua, Bun. oh iya, tapi bukan termasuk pemasukan, hanya pengeluaran. jadi tanpa ada pengurangan saldo (alokasi biaya dari ortu), Bun :)
Hapuswah langsung buka wall jadul nih, palgi udah jarang update status di facebook.
BalasHapusdasar matras, ikut mata kuliah kok sampai salah masuk ruang. biar enggak malu mesti tetep tenang, jangan sampai ngeluarin muka panik dan pengen keluar kelas. walaupun pengen banget keluar kelas kan? ngaku...
good luck ea GAnya...
Benar, mas. status sudah banyak yang usang, hhaha. lama gak update:D
HapusHhahaha, kami nggak tahu jadwal kelas lain (selain akselerasi), yang kami punya hanya jadwal Aksel dan Reguler. jadi itu hanya berdasar informasi dari dosen, yang katanya ada di kelas ekstensi. tapi entah, yang dimaksud beliau kok nggak ada. sedangkan kami main nimbrung saja pas kelas mau di mulai, haha.
Oleh karena itu, kami belagak polos saja, stay cool. iyah padahal gitu, gak sabar ke luar :D. tapi beruntung yang kedua bisa ke luar, hhehe. terima kasih, mas :)
Sek mas, sampean kok bisa sih nulis panjang kayak beginian?
BalasHapusPadahal kalo gag salah kan cuma dua status..
Ajarin saya dong..!
**Maaf, jauh dari konten tulisannya, habis saya heran saja dengan tulisan-tulisan panjangmu.. :)
Entahlah, saya sendiri gak sadar sepanjang itu, mas, hhoho.
HapusHehe, kebiasaan nyerocos jatohnya curhat gitu :D
Ah, jangan nyamar ah, mas, hhehe..
*Kesalahan bukan terdapat pada komentar Anda, tapi postingan saya, hhhaha.. *indikasi :D
Hahaha
HapusSyukurlah kalo komentar saya gag salah..
Eh, tapi bener saya pengen sesekali bisa nulis sepanjang ini.. :)
Tentunya gak salah, mas :D
HapusHaha, saya ngebawanya curhat, mas, hihihi..
Nyetatus di Fb belakangan semakin jarang saya lakukan.
BalasHapus#Jarang BeWe, jd baru tahu kalau Pakdhe lg menggelar GA lagii
Sama dong, mbak. Tossss :D
HapusSayang sekali, andai saja ikut, pasti seruuuu :)
dua status aja bisa jadi sepanjang ini..gmana kalau status di fb sudah 100 an status..bisa dijadikan buku tuh..
BalasHapusHhehehe, kalau statusnya berbobot bisa dipertimbangkan penerbit. tapi kalau seperti status saya, wua, untuk kalangan sendiri. lek dilempar ke khalayak pasti pada gak ngelirik tuh buku, mas :D
HapusHhehe, lebih enak singkatan itu soalnya, Om. kalau makai istilah lain, Alih Jenjang. tapi kalau disingkat jadi Majang (Mahasiswa Alih Jenjang), hhaha :D
BalasHapusAmin Ya Rob, terima kasih yah, Om.
Salam kembali :)
BalasHapusRajin banget euy, sukses ya untuk GAnya bersama Galaxinya Pakde
Amin Ya Rob, terima kasih yah, mbak:)
Hapus