Meluasnya dampak erupsi Gunung Kelud

Gunung Kelud terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kira-kira 27 km dari sebelah timur pusat Kota Kediri. Berada di antara perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang. Gunung yang berketinggian sekitar 1731 meter dari permukaan laut itu tidak lagi berstatus Siaga (level III), melainkan dinaikkan menjadi Awas (Level IV). Setelah menunjukkan tanda erupsi pertamanya tadi malam. Semburan asap dan material vulkaniknya sampai pada ketinggian 3000 meter.

 *) Sumber gambar dari sini

Kejadian itu sekitar pukul 22.50 WIB. Beberapa warga di sekitar kaki gunung langsung mengungsi dengan motor, mobil dan juga truk yang disediakan oleh tim evakuasi. Kurang lebih ada sekitar 200 ribu warga yang mengungsi. Mereka berasal dari berbagai daerah yang berada di radius 10 kilometer dari lokasi Gunung Kelud.

Sampai saat ini saya belum melihat beritanya secara visual dari televisi. Hanya baca dari beberapa berita yang beredar di internet, dan juga status teman-teman facebook. Banyak yang membiacarakan letusnya Gunung Kelud. Beritanya juga beredar di mana-mana. Ini bukanlah sekedar duka korban yang mengalaminya. Saya dan semua warga Indonesiapun turuk berduka atas peristiwa ini.

***
Semalam sekitar pukul 23.15 WIB, saya mendapat kabar langsung dari Shanti di Blitar. Dia sahabat saya yang tinggal di daerah Lodoyo. Menurut dia situasinya di sana ramai sekali. Warga sekitar rumahnya pada ketakutan, tak terkecuali dia dan sekeluarga. Suara leutusan terdengan sangat jelas. Untung saja hanya hembusan abu vulkaniknya saja. Jadi dia bersama keluarganya tidak sampai direlokasi ke tempat pengungsian.

Pagi tadi, saya tanya kabar mbak Ayu yang tinggal di daerah Kademangan, Blitar. Katanya daerah sana masih berada di zona aman. Bahkan hujan abu tidak sampai menyentuh kawasan sana. Dan menurut orang tuanya letusan semalam tidak sekuat tahun 90 yang lalu. Sementara Pak Nari yang tinggal di daerah Ngadirejo, Blitar. Sedikit lebih parah, karena selain abu ada juga kerikil-kerikil yang turut berjatuhan.

Dampaknya lumayan meluas. Dari kabar sahabat saya Lilik anak Tulungagung, di sana hujan abu dan krikil. Malahan ternyata di kampung halaman saya, Sumenep, Madura. Yang letaknya paling ujung timur Madura. Juga tak luput dari hujan abu, dan cuaca gelap. Tadi pagi mendapati kabar dari sepupu saya, Anggik dan juga Gita. Surabaya dan Sidoarjo juga kena imbasnya. Bahkan sampai ke Jawa Tengah, seperti Jogja, Solo. Dan beberapa kota terdekat lainnya di Indonesia.

Puji syukur di daerah kosan saya, Pisang Candi, Malang. Tidak sampai kena hujan abu. Sepertinya untuk kawasan Malang kota terbilang aman. Tapi tidak untuk daerah Batu, kata Tesan abunya sampai sana. Mungkin pengaruh letak geografisnya yah. Apalagi di sekitar Malang masih banyak gunung yang menjadi penghalangnya. Selain itu karena angin berhembus ke arah barat daya. Kalau saja ke arah timur, mungkin akan kena dampaknya juga.
***

Teruntuk saudara-saudara kita semua, yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. Utamanya yang berada di tenda pengungsian. Semoga kalian diberi ketabahan dan ikhlas menerima kejadian ini. Tak bisa dihindari lagi, memang tiba waktunya Gunung Kelud untuk meletus. Semua sudah panggilan alam dan hanya sebagian kecil dari rencana Tuhan.

Penting juga, pemenuhan sehari-hari untuk para pengungsi. Seperti makan, air bersih, sarana MCK, masker, obat-obatan, selimut, dan kebutuhan logistik lainnya. Semoga tercukupi dan diberi kesehatan selama berada di sana. Selain itu, secara psikis bisa segera pulih tuk bangkit kembali semangatnya. Tidak berlarut dalam trauma yang ada.

Bagi kalian yang daerahnya terkena hujan abu. Jangan lupa yah, tuk menggunakan masker jika ingin bepergian ke luar, agar tidak menggangu pernafasan kalian. Hati-hati juga kalau dalam perjalanan cuaca diselimuti kabut yang tentunya akan menggangu penglihatan dan mengurangi jarak pandang. Lebih baik tidak bepergian terkecuali ada kebutuhan yang penting dan mendesak.
Bagaimana dengan sahabat semua?, apakah di daerah kalian terkena dampak erupsinya?
Hai, sudah baca yang ini?

12 Komentar. Tambahkan juga komentarmu »

  1. Iya mas, di Pamekasan katanya juga nyampek.
    Tadi siang pas selesai jum'atan Orang rumah ngasih kabar kalau dirumah hujan debu.
    Semoga semua akan baik2 saja..

    Salam Madura.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuah di sana juga.
      Amin Ya Rob, iyah mas. semoga semua saudara-saudara kita yang terkena erupsi selalu berada dalam lindungan-Nya.

      salam kembali yah mas :)

      Hapus
  2. kediri hujan abu,kerikil parah,, di Nganjuk juga hujan abu seharian ini mas,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. selalu waspada yah mas, antisipasi kalau bebergian pakai masker juga mas. semoga cepat berakhir erosinya..

      Hapus
    2. Kena dampak bro, rumahku jadi berdebu... dalam rumah lho.... memang pintunya terbuka.. gak terasa sore2 pas nyapu debunya sampai kamar

      Hapus
    3. wadu.. pintunya gak ditutup, jadi masuk kamar mbak Nunu..

      Hapus
  3. erupsi oh erupsi, dasyatnya engkau membuat kami ingat lagi akan kekuasaan ilahi rabbi...
    mudah2an membuat kita semua menjadi manusia yang lebih baik lagi.
    Salam Hangat Ms Richo..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, bukti kebesaran Tuhan dan semoga kita bisa mengambil hikmah dari kejadian ini.
      salam hangat juga mas Adib :)

      Hapus
  4. Alhamdulillah...daerah saya bekasi tidak terkena dampak erupsi hanya saja cuacanya jadi mendung terus.Semoga mereka diberikan kesabaran Amiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Puji syukur mas, semoga tetap aman di sana. Amin Ya Rob, semoga saudara-saudara kita juga diberkahi dan selamat dari musibah ini..

      Hapus
  5. Balasan
    1. Wah, iyah mas, puji syukur sekarang sudah tidak lagi yah :)

      Hapus