Sesuai judul, postingan kali
ini akan membahas mengenai header pada blog sederhana saya. Iyah baru, kan?,
yihaaa, *salto. Senang bukan main, asli. Sudah lama mengidamkan blog pribadi
saya ini memiliki header. Puji syukur akhirnya kesampaian juga. Menurut saya jadi
semakin terlihat personal saja dengan memiliki header yang setidaknya mewakili
pemilik blognya.
*) Taraaaa, sudah
jadi :)
Itulah desain akhir dari
header blog sederhan saya untuk saat ini. Catat, tak bermaksud pamer loh, gak
gitu. Sekeder berbagi kebahagian dan ingin bercerita mengenai pembutan dan
pemasangannya sampai seperti yang terlihat sekarang. Prosesnya tidak mudah bagi
saya. Mungkin faktor utama karena saya tidak begitu mahir dalam hal oprek HTML,
CSS, JavaScript, jQuery, atau apalah teman-temannya. Maklum saja amatiran. Pegang mouse saja terkadang saya masih bergetar.
***
Desain headernya dibuat
oleh sahabat saya, si Kiki. Berhubung saya pribadi tidak begitu menguasai tetek
bengek editing foto. Paling bisanya menggunakan paint bawaan
dari windows saja. Itupun masih kalah jauh dengan hasil gambar anak SD. Ya
ampun Cho, bisamu apa coba?. Oleh karena itu, saya minta bantuan dia untuk
mengeditnya. Karena saya tahu dia jago urusan begituan. Lebih lagi dia SMKnya
jurusan Multimedia, makin yakin :).
Saat itu saya hanya
memberikan berupa materi dari bahan dasarnya (sudah kayak mau buat kue) saja.
Baik itu berupa beberapa contoh desain yang bisa dijadikan referensi, foto
karikatur saya hasil buatan bang Shiro (admin Kartun Ngampus), dimensi headernya yang telah ditentukan sebesar
1600x292, pilihan warna dasar dominan biru langit dan tak ketinggalan kertas
orat-oretan dari tampilan yang saya inginkan.
*) Itu bahan-bahan pembuatan kue headernya
Saya tidak ingin yang
aneh-aneh sih, sederhana dan gak terlalu berlebihan juga. Tapi tentunya untuk
menemukan rekaan ide perlu dikonsultasikan lagi sama Kiki, karena dia yang
jago desain otomatis selera seninya lebih bagus ketimbang saya dan enaknya semuanya
bisa dirikues, asik kan. Nanti tinggal terima jadi doang. *wenaaak
Seperti yang sudah
terlihat sekarang, awalnya gak ingin menampakkan seluruh bagian tubuh dari karikatur
saya itu. Melainkan hanya sampai sebahu saja, seperti misal header blog miliknya
bang Dika. Soalnya saya agak risih
dari keberadaan dan posisi tangan kiri yang ngacungkan jempol. Lah kok sudah kayak
songong saja yak. Namun, menurut Bagus lebih baik dipakai keseluruhan. Kikipun
berinisiatif akan membuat dua versi, tanpa dan yang menggunakan meja.
Sesekali saya menanyakan
progresnya melalui sms. Sebenarnya sudah beberapa hari yang lalu, Kiki bilang “Sudah Cho, tinggal revisi”. Tapi entah
belum sempat ke sana dan sekitar seminggu lebih kami gak bertemu. Dikarnakan
perkuliahan juga sudah tidak ada. Jadi susah ngatur waktu untuk ketemu, selain
di kampus. Alah Cho, sok sibuk saja!. Padahal jarak kosan kami terbilang dekat.
Jadinya selama itu saya menggunakan gambar apa adanya untuk mengisi header di
atas.
Baru kesampaian tadi
malam, saya mendatanginya sekitar pukul 19.15 WIB. Wih, jreng-jreng-jreng, hasilnya bagus, saya
suka, yeyeye. Paduan warna awan dan hiasan rumputnya mempertegas bagian
dasarnya. Dan gambar karikatur saya yang tadinya hanya ingin separuh badan
(tanpa tangan), dia buat seluruhnya nampak kece juga kalau pakai bangku dan
meja belajarnya. Selain itu detail dekorasinya terlihat adem ayem, sejuk. Yah,
setidaknya itu menurut pendapat saya :P
Tapi coba deh, perhatikan
di bawah kaki plang namanya. Ada bunga kan? jadi terkesan cewek banget yah dan percayalah itu bukan
bagian dari permintaan saya. Tak lain karena yang ngedit Kiki, naluri kewanitaannya
muncul, haha. Tapi saya gak mempersoalkannya, yang ada melihatnya saya berulang
kali ketawa sendiri *weka weka weka. Toh diperhatikan masih sesuai dengan
tanaman merambatnya. Atau suatu ketika jika saya ingin ngasik bunga ke cewek
(alah pret), tinggal memetiknya dari sana, mudah kan!.
*) Ada yang mau? *sambil ngedipkan mata*
Setelah sedikit dilakukan
revisi dari jenis font dan penulisan nama. Saatnya pemasangan dan menyesuaikan areanya
yang dilakukan berulang kali gonta-ganti ukurannya. Jadi selanjutnya untuk
mempermudah ukuran struktur di templatenya yang mengikuti hedaernya. Sampai
detik itu tidak ada kendala berarti. Tapi bermula dari idelain yang membuatnya
agak ribet.
*) Awalnya gini cukup, menurut saya
“Kalau masih ada bagiannya, kepana harus dihilangkan?.”. Ujar Kiki menirukan perkataan Bagus.
Yah, seperti referensi
yang saya peroleh dari blognya mbak Ranny. Si Bagus menyarankan untuk posisi kakinyapun ikut ‘menggantung’
pada bagian menu headernya. Dalam gambaran saya ada dua kondisi, pertama
headernya berada di belakang si menu, dimajukan gak bisa. Merekayasa menu
dengan tambahan potongan kaki akan rusak saat resolusi tidak selaras. Kedua,
gambar saya dibuat terpisah dari headernya. Dengan membuat bagian tersendiri untuk
menempatkan pada posisi seharusnya.
Kondisi kedua yang lebih
mudah dilakukan. Tapi perkiraan saya salah, susah. Hampir sejam saya
ngutak-ngatik script tuk sekedar menempatkannya di atas. Ah, beginilah kalau
masih amatiran. Menyisipkan foto saja tak mampu mengangkatnya ke posisi yang
ditentukan, meskipun top, posisiton sudah dipasang. Karena saya tidak
membuatnya di dalam struktur templatenya, tapi pakai elemen dasar gadget (HTML/JavaScript).
Setelah berkutat cukup
lama, akhirnya berhasil juga, taraaaa. *usap keringat di dahi. Ditemukanlah
posisi yang ideal setelah berulang kali diuji coba, rinciannya terdiri dari: z-index:
10000; top: 5px; position: absolute; right: 3%;. Legaaaah, kamipun bisa
tersenyum puas, yeah.
Sebenarnya pada menu
headernya juga memakai gadget, bukan dari bawaan templatenya. Dari sananya sih
sudah bagus, eh tapi saya malah milih untuk menghapusnya. Title blognya juga, sama,
dihapus. Untuk menghindari kemunculan lebih awal ketimbang headernya. Oleh karena
itu, bagian atas dirombak tak lagi seperti bawaannya. Saya lakukan untuk
mengimbangi tata letak dan tampilan yang menurut (lagi-lagi selera sendiri,
dimaklumilah) saya kurang sreg. Kalau awalnya seperti ini:
*) Menu atas tetap berada di atas (fixed) dan tanpa area header
yang cukup besar
***
Dengan menerapkan cara
(amatir) seperti yang telah saya lakukan. Banyak sekali kerepotan yang malah
hadir meskipun tampilannya mendekati dari yang saya inginkan. Imbasnya merepotkan
sekali, seperti timbul:
Kekurangan:
- Apabila koneksi internet yang
digunakan lemot (seperti modem saya), maka kemunculan gambarnya tidak akan
bersamaan dengan headernya. Plus, makin berat load pagenya.
- Karena penempatan gambar
karikatur dari gadget (bukan melalui struktur template), menjadikan fitur
responsivenya tidak berjalan pada bagian ini.
- Berlaku sama pada menu di
bawah headernya. Karena selector keduanya
yang terdiri dari #wctopdropcont dan #HTML9 (kalau gak salah, ragu yang ini) belum
dikenalkan di bagian responsive styles.
- Resolusi layar minimal menjadi 1280x600 px.
(saya menggunakan 1366x768 px, gak berasa aneh :D). Jika tidak, tata letaknya
akan terlihat berantakan. Solusi sementara saya mengaktifkan tampilan perangkat seluler,
dengan pilihan “Tampilan
Dinamis”.
Perbaikan selanjutnya:
- Gambar karikatur akan
saya potong menjadi dua bagian. Bagian pertama menyatu dengan header, selebihnya
tetap akan dipasang menggunakan elemen gadget. Agar terlihat muncul bersamaan.
- Penambahan selector pada bagian
responsive styles di dalam
template. Sepertinya ini yang paling (akan) banyak menyita waktu.
Hei, sudah kayak apaan saja
yah. Itu mah urusanmu Cho!. Iyah, iyah, kan saya curhat:P. Berharapnya sih dapat solusi dari sahabat blogger yang lebih paham, hihi. Yah, semua ini akibat
dari kesotoian saya main rombak ini-itu. Alhasil responsivenya gak mau jalan
pada bagian header, meski yang ini toleransi karena masih bisa diperbaiki. Tapi pada bagian
menu header dan gambar karikatur saya susah diperbaiki. Itu saja bikin kepala
punyeng. Selebihnya akan dibahas pada postingan terkait selanjutnya.
***
Anyway, saya
sangat puas dengan hasil editannya Kiki. Terima kasih banyak yah Kik. Hanya perlu
sedikit permintaan ini itu dan selebihnya dia sudah mampu mengeksekusinya
dengan baik. Eh iyah, nanti kalau ada perbaikan siap-siap saya minta bantuannya
lagi *pasang tampang melas. Dan untuk Bagus, makasih yah sarannya. Benar katamu,
ok juga mengeluarkan bagian kaki karikatunya menjadi seolah berada di atas menu
headernya.
Berkat adanya
header baru ini. Membuat saya semakin antusias dan bersemangat untuk ngeblog. Paling
mendasar akan terus belajar memperbaiki olah kata, yang sejauh ini masih
amburadul. Asli parah. Saya banyak belajar dari sahabat-sahabat blogger lainnya. Semoga saya
bisa mengikuti jejak kalian. Jujur saja, saya semakin menikmati dunia blogging
ini, tidak lagi menjadi blogger yang (dulunya) tega membiarkan blognya usang
tanpa postingan. Kedepan saya berharap semakin banyak memperoleh pembelajaran
dari apa yang saya lalui selama ini. Semoga :)
#to be continued..
Sabtu, 08 Februari 2014
/
/
Label :
Blog
Wuih... gede banget header-nya. Terisnpirasi dari headear blognya Raditya Dika, ya?
BalasHapusresolusinya milih yang besar bang. hhehe iyah salah satunya dari blognya bang Dika, nama saya juga ditonjolkan (narsis) :D
HapusJadi pengen pakai header... lebih beridentitas ya mas
BalasHapushihi bisa dicoba mbak. iya berasanya gitu mbak, terwakili :)
Hapuskeren mas gan, blognya....saya suka headernya
BalasHapusheeee, makasih mas :)
Hapussebuah header blog memang cukup penting karena identik dengan tipe dari sebuah blog itu sendiri, dan untuk header memang harus disesuaikan dengan kondisi blognya,,, nice blog sob mantap
BalasHapusiyah mas, setidaknya bisa mewakili pemiliknya. terima kasih :)
Hapusyaampun keren bgt sih look blog ini. canggih, ajarin dong bikinnya.... *ngasih silverquen*
BalasHapusTerima kasih atensinya, mbak. haha, saya masih amatiran juga kok.. *gak mauu ah *kurang :D #canda
Hapus