Saatnya pulang kampung

Pulang kampung sudah menjadi hal biasa untuk sebagaian anak kos. Tak terkecuali saya. Iyah, sebagai anak perantauan tentu akan ada saatnya, di mana saya harus kembali pulang ke rumah. Berjumpa keluarga, sahabat, dan semuanya yang tak bisa saya temui selama berada di Malang. Dan tibalah saatnya saya pulang kampung. Iyah, hari ini saya akan pulang ke kampung halaman saya, di Sumenep, Madura. Yihaaaa, jingkrak-jingkrak.

Sudah lama loh saya nggak pulang. Dua bulan lebih, wau, bisa dibayangkan. Alah biasa kali Cho. Pasti anak istri di rumah, sudah menunggu kedatangan saya (jangan percaya ini). Tapi benar, kalau bicara gak pulang, memang sudah lama. Saya terakhir mudik sekitar bulan November akhir dan kalau nggak salah tiba di Malang lagi, sekitar tanggal 10 Desember 2013. Semenjak itulah sampai sekarang belum.. pulaaaaaaang. Jadi InsyaAllah nanti saya akan pulang. Kalau sesuai rencana sih, setelah sholat Magrib akan mulai berangkat dari kosan.

Jam segitu paling mentok untuk kepulangan saya, sesuai situasi di sini. Soalnya kalau sudah jam tujuh malam ke atas, akan susah mendapati angkot AT (Arjosari - Tidar, sebaliknya) lewat. Biasanya saya menunggunya di depan SD Percobaan, atau sampingnya Rubelan. Iyah, di sana lah tempat terdekat untuk menunggu angkot AT kalau dari kosan saya, Pisang Candi.

Sayapun harus jalan kaki dulu dari kosan, dengan perkiraan jarak tempuh sekitar satu kiloan dari kos. Saya memilih naik angkot dari kos, ketimbang naik motor langsung ke terminal. Karena untuk kesempatan pulang kali ini, akan agak lama berada di rumah. Jadi mendingan ngangkot dengan ongkos hanya Rp. 3.000,- (jauh dekat, sama). Ketimbang saya markir motor di terminal Arjosari, yang akan dikenakan Rp. 2.000,-/harinya. Seminggu di rumah saja, bisa tekor.

Well, kenapa tidak bawa motor sampai rumah?, wua.. pertanyaannya susah djawab, PAS deh. Tapi baiklah, saya coba jawab meski harus buka aib. Guys, jangankan ke Sumenep -yang akan memakan waktu tempuh 5 sampai 5,5 jam (naik kendaraan pribadi). Dari Malang ke Surabaya saja loh, saya nyerah. Iyah gak bisa. Saya bisanya hanya dari Malang sampai Pandaan saja, stop, sampai situ saja. Selebihnya ke Sidoarjo sampai ke Surabaya, belum.

Dulu saya pernah merasakan naik motor dari rumah menuju Malang. Iyah jelas, saya yang dibonceng. Kala itu saya bersama Pak Dhe. Di mana, saat masih awal-awal kuliah di kampus lama. Dan pertama kalinya motor (butut) saya dibawa ke Malang. Wuau, apa yang saya rasakan saudara?, bokong ini rasanya mengeras, kaku, ampun kesemutan habis. Semenjak itu saya kapok perjalanan jauh motoran. Mental saya bukan biker sejati :D

Memang sih, saya sudah berkali-kali pulkam (pulang kampung). Tapi kan saya naik Bis, yang kebanyakan dalam perjalanannya saya habiskan untuk tidur (pasti). Selain itu jalur Bis ada sedikit perbedaan, dibandingankan rute untuk pengendara roda dua/motor. Ini berlaku kalau melewati tol, di mana kalau sudah masuk Surabya jalannnya mbuuleet. Banyak sekali tol, flyover, dan jalur searahnya. Ampun, nyerah.

Lagi pula, lebih tenang naik Bis. Bisa selonjoran, tiduran, atau hebatnya bisa lepas tangan dari stang kemudi (yailah, memangnya kamu supir Bisnya, Cho). Ah, sepertinya ini pembelaan saya saja yah. Karena kalau diperhatikan, kendala utamanya karena saya tidak hafal rutenya, hihihi. Asli, saya memang buta jalan, parah. *akut stadium empat.

***
Beberapa barang yang akan dibawa pulang, sudah saya packing ke dalam tas. Sedikit saja, kalau banyak namanya pindahan yak. Dan seperti biasa, tidak ada oleh-oleh yang saya bawa. Keuangan lagi sekarat, tapi yah memang seperti biasa, jarang juga membawa buah tangan :D.

*) Tas saya siap, sebagian besar sudah masuk semua

Kepulangan saya ini, lebih akan dipakai lantaran ada rencana untuk berwisata kecil-kecilan. Bersama beberapa sahabat SMK dulu. Tujuannya ke tempat orang tua saya yang berada di kepulauan, tepatnya di pulau Giligenting. Iyah, kedua orang tua saya berikut adek saya, Richa. Ada di sana, ketika saya duduk di bangku kelas enam SD, beliau dipindah tugaskan ke sana. Dan semenjak itu, saya tinggal dengan Kakek dan Nenek saya. *aih curhat

Selain itu, puji syukur kegiatan di kampus sudah tidak ada lagi. Kemarin saya sudah nyerahkan blangko wisuda, bersamaan dengan Yosef. Oh iya, terima kasih untuk Bagus. Yang telah membantu kami difoto melalui kameranya, dan Kiki, makasih juga yah. Sudah mengeditkan foto kami dengan berbagai background yang dibutuhkan. Akhirnya selesai juga, tinggal nunggu Yudisium. Legah, pulang kali ini tak terlalu meninggalkan beban :).

***
Ada sedikit tips sederhana sebelum pulang kampung ala selebritis saya, khususnya untuk sesama anak kos. Setidaknya ini yang saya lakukan sebelum pulang kampung:
  1. Pakaian, diusakan jangan meninggalkan pakaian kotor. Karena, pakaian kotor kalau dibiarkan terlalu lama akan menjamur. Untuk baju bersih, kalau lemari masih muat, usahakan dilipat dan masukkan ke sana. Karena kalau lama menggantung, pun akan timbul bercak jamur, akibat dari lembab.
  2. Perlengkapan makan seperti sendok, piring, dan gelas. Cuci bersih sebelum ditinggal pulang. Karena noda bekas santan, minyak, dan lainnya. Jika dibiarkan lama akan susah dihilangkan, dan kemungkinan akan berkarat.
  3. Kebersihan, meski bisa dibereskan setelah balik pulkam. Tapi tidak ada salahnya kalau meinggalkan kamar kos dalam kondisi tertata rapi. Paling tidak, setelah kembali tidak begitu merepotkan untuk beres-beres lagi.
  4. Arus listrik, penting dan wajib. Pastikankanlah semua barang elektronik tidak ada yang kontak langsung dengan arus. Apabila menggunakan terminal, atau stop kontak lainnya. Dicabut saja, jangan biarkan tetap nanca, semua ini guna menghindari resiko arus pendek yang bisa saja terjadi tanpa terduga sebelumnya.
  5. Barang-barang di luar kamar. Seperti misalnya sendal jepit, handuk, ember, kalau perlu keset juga. Dimasukkan ke dalam kamar. Bukannya berfikiran negatif, tapi tidak ada salahnya untuk jaga-jaga. Selain itu untuk menghindari kena debu dari sekitar, dalam waktu yang lama.
  6. Apabila meninggalkan motor di kosan (seperti saya). Pilih posisi parkir paling depan, dan tambah kunci pengaman. Misal menggembok cakrammnya, dan menutup kunci magnetnya jika ada. Namun, kalau mudik menggunakan motor, pastikan sebelumnya sudah dicek mesin, rem (pakem apa tidak), ban, dan lain sebagainya (saya tidak begitu ngerti motor, he). Tak lupa mantel, karena sekarang masih musim hujan.
  7. Bawa air minum, atau makanan ringan seperti roti untuk mengganjal perut nanti selama pernajalan. Tambahan, kalau mudah masuk angin, mual dan mabuk perjalanan. Minumlah obat-obatan yang bisa membantu meringankan gejala tersebut. Diminum minimal satu jam sebelum keberangkatan. Biasanya yang saya rasakan dari setiap perjalan pulkam. Kalau kondisi perut kosong, akan mudah merasakan mual.
  8. Periksa kembali barang bawaan. Jangan sampai ada yang tertinggal, atau lupa dimasukkan. Utamanya seperti dompet, dan hp. Kalau saya biasanya menyediakan uang receh, untuk pengamen. Uang pecahan seribuan, untuk menggunakan toilet di Bungurasih. Itu pasti, selalu mampir ke sana sebelum oper Bis :D.
  9. Pamit, ini tak kalah penting. Sebelum pulang, luangkan waktu untuk pamit ke teman-teman kos. Entah, teman kamar sebelah atau bahkan siapa saja yang dilihat saat hendak berangkat pulang. Lebih lagi kepada pemilik kos, bapak/ibu kosnya. Kalau saya tanpa mereka, hanya ada seorang penjaga di kosan. Jadi saya sendiri pamit kepada beliau, dan tak lupa ke teman kos lainnya.
  10. Sempatkan juga memberi tahu keluarga di rumah, jika sudah akan berangkat. Kalau saya pasti tak melewati ini. Selain itu juga ke beberapa teman kuliah, melalui sms. Keuntungan dari ini, biasanya mereka membalasnya tak lupa dengan doa. Iyah, itu penting untuk mengiri perjalanan kita. Jadi tak jauh dari poin sebelumnya. Pamit sebenarnya selain memberi tahu mereka, timbal baliknya kita bisa mendapatkan doa secara cuma-cuma, hehe.
Begitu kurang lebihnya persiapan yang saya lakukan sebelum pulang kampung. Wuah, berhubung waktu semakin mendekati ke jadwal keberangkatan saya. Jadi, postingan kali ini cukup dulu yah. Saya akan kembali melanjutkan persiapan sederhana sebelum pulang. Terima kasih yah, sudah membaca :)

***
Untuk sahabat blogger semuanya. Sambung doanya yah, saya pamit pulang kampung dulu. Dan mungkin juga gini, untuk beberapa hari ke depan. Saya akan jarang blog walking. Bukan karena tidak ingin, bukan, bukan gitu. Seperti yang telah saya ceritakan di atas. Di mana sesuai rencana berlibur, kami akan berangkat hari Sabtu esok ke Giligenting, dan juga akan bermalam di sana. Jadi selama kebersamaan itu, saya akan mengurangi intensitas online.

Saya juga gak bawa laptop, nanti tak tinggal di kosan. Cuman bawa hardisk eksternal saja. Tapi meskipun begitu, saya sebenarnya masih bisa menggunakan laptop adek. Tapi saya merasa, suasanya kurang tepat. Karena gak mungkin saya sibuk sendiri sambil online dan mengabaikan kebersamaan yang ada. Tapi jika ada waktu, saya akan usahakan memanfaatkannya untuk bertegur sapa di blog bersama kalian semua, sahabat dan keluarga saya juga, semuanya :).

Saya akan merindukan itu, serius. Ini bukan bagian dari akting - ala pemain sinetron. Oh, bukan. Karena saya juga merasa seperti memiliki keluarga luar biasa di sini. Iyah, bersama kalian semuanya. Sekali lagi, terima kasih tuk semuanya. Salam rindu, dan sampai jumpa kembali yah :)


Richo A. Nogroho
Malang, 21 Februari 2014
Hai, sudah baca yang ini?

8 Komentar. Tambahkan juga komentarmu »

  1. Sip.. onlaon e jhelen bro!!
    Sumenep mana??
    Oke.. nggu’ gangguen nggi.. hhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggi mas, alhamdulillah lancar :)
      Kaule neng e Patian mas, panjenengan Sumenep jugen mas?
      haha, sip :D

      Hapus
  2. wih, kalo diitung-itung udah 6 bulan saya nggak mudik (padahal pulang cuma tiap lebaran),,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuah mas, lama sekali rentannya. Semoga ada waktu lebih, dan lekas berjumpa keluarga. Selamat menunggu mudik mas :)

      Hapus
  3. 2 bulan? Lama amat, mas, saya hampir 2 minggu sekali pulang :D. Tipsnya kece, loh :), sesama anak kos-an :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iyah mbak, dua bulanan lebih, saya kalau dulu sebulan juga bisa dua kali pulangnya. Tapi berhubung sudah menginjak semester tua, jadi makin molor pulangnya mbak, haha. Hihihi, sekalian saya curhat soal itu mbak, haha tos lagiii :D

      Hapus
  4. masss....kapan2 semoga bisa ketemu dan kopdaran ya,,,,,tak menyangka akhirnya ketemu juga ama blogger Madura #eh,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin Ya Allah, semoga. saya akan sekali kalau ada kesempatan bertemu mbak dan blogger lainnya. baru sadar nih, hhaha.. :D *tooss dulu

      Hapus