“...layaknya tamparan keras bagi
saya pribadi. Malu, ketika merasa tersudut dalam posisi seperti itu.
Namun akan lebih memalukan jika saya tetap berdiri pada kenyataan yang
seharusnya tidak demikian. Saya bertekat untuk benar-benar berubah secara
menyeluruh, tidak hanya sekedar niatan yang memang selama ini sempat terpikirkan
dalam beberapa bulan terakhir.”
***
Percaya nggak,
dengan judul potingan di atas? Iyah sudah, diiyain saja yah. Eh, kok judulnya
seperti menegaskan kalau saya sering gonta-ganti nama akun yak?, apapunlah. Tadinya
saya mau mengulasnya di catatan facebook. Kalau saja diulas di sana, mungkin
saya akan memberi judul “Hal yang tidak
perlu saya jelaskan (part 2)”. Memang jadi kebaca seperti judul film sesion
selanjutnya, sengaja. Karena ada catatan sebelumnya yang mengupas soal nama
akun saya itu.
Tetapi, entah
yah!. Rasanya saya semakin gak punya selera nulis catatan di facebook. Basi. Alasan sebenarnya adalah saya
sudah sadar dan malu dengan pola
kebiasaaan membuat catatan di facebook. Hihihi. Entah, sejauh ini makin kuat
rasa itu di kepala. Patut diakui, berceloteh ria di sini memang jauh lebih
leluasa. Hhaha. Mau jungkir balik, tengkurap, ngesot, jalan dengan posisi kaki di atas, dan semua
jadi mudah dilakukan. Meski satupun yang tadi saya sebut tidaklah bisa
dilakukan dalam blog ini. Hei, jadi ngelantur. #plak
*) screen
shot terbaru dari profil facebook saya sebelum diganti
Mengenai
nama akun, saya menggunakan nama “Chocho Hugo d'Cuthbert” sudah lumayan lama. Kalau tidak salah dimulai tahun
2009, tepatnya sekitar dua bulan terakhir menjelang tutup tahun. Sejauh itu
saya merasa nyaman menggunakan nama akun itu - yang tentu itu bukan dari nama
asli sendiri. Mungkin karena mengandung arti yang positif. Hanya saja, bagi
yang belum menyadari, akan terbaca aneh, gak jelas, dan lain sebagainya.
Wah,
jadi teringat dulu pernah ada yang mengatakan seperti itu, hihii. Bukan hanya
satu, dua, tapi beberapa yang tidak mengerti arti sebenarnyapun mengatakan begitu.
Mangkanya saya pernah membuat catatan di facebook yang berjudul "hal yg gak perlu qu jelasin…", kalau tidak keliru tadi saya
kembali buka itu. Tertera terbit pada tanggal 24 April 2010. Dibuat khusus untuk meluruskan pandangan miring yang mereka utarakan. Bukan
tuk membela diri, hanya sekedar memberi tahu makna di balik nama akun itu.
*) artinya
bisa dilihat di situ
Itu
potongan dari catatan saya yang dulu. Membahas mengenai makna nama akun facebook
saya. Kalau masih ada yang menilai lain, silahkan, tidak masalah. Tapi kalau
boleh saran, pahamilah arti dari bahasa yang sama. Karena itu mengadopsi dari
film favorit saya, Harry Potter :)
***
Kalau dihitung
secara waktu memang cukup lama saya menggunakan nama tersebut. Sepertinya sudah
tiba saatnya bagi saya untuk mengganti nama akun facebook itu, dengan menggunakan nama asli saya
sendiri. Sudah lama sih, saking saja
tidak kunjung saya lakukan. Adanya
pertimbangan di mana meskipun
menggunakan nama yang bukan sebenarnya. Setidaknya saya mempunyai dasar (alasan)
atas penggunaan nama akun saya
tersebut.
Tetapi, mulai sekarang saya akan kembali menggunakan nama sesuai yang
di KTP saya. Dulunya juga yang menjadi nama pertama kali dari akun facebook
saya itu. Hanya saja nama tengah ditulis inisial saja. Berupa ‘A.’nya saja, menjadi “Richo A. Nogroho”. Sebenarnya nama asli
saya itu sudah masuk dan digunakan untuk nama alternatifnya. Kalau di facebook
terlihat di profil setelah nama utama, yang ditandai dengan tanda kurung.
Bergantinya
nama akun facebook saya, murni lahir dari keinginan sendiri. Cuman sering kali tertunda
dalam menggantinya, sampai sekarang masuk tahun 2014. Tapi tentu ada pengaruh
dari sekitar, khususnya di dunia maya juga. Yang membuat tekat saya itu semakin
bulat. Seperti misalnya, di salah satu fans
page penulis yang karyanya saya kagumi. Luar biasa menginspirasi dan dua
kali saya pernah hadir dalam seminar yang beliau hadiri.
Beliau adalah Bang Tere, sering kali merepost
postingan dari peraturan fans pagenya. Dengan pokok bahasan “Beberapa
konsen & kebijakan pagenya” dan “Peraturan dasar Pagenya”. Nah,
pada poin ke-enam dari “peraturan
dasar” fans page-nya yang
membuat saya tersipu malu. Kalau saya
salin ulang isinya
begini:
“6. Dilarang menggunakan profile palsu, nama samaran tidak sopan, nama profile
tidak jelas, alay, foto profile palsu, tidak sopan, kegiatan merokok, telanjang
(sebagian atau seluruhnya) dan sebagainya. Juga termasuk foto2 partai, petinggi
partai politik, yang bermaksud kampanye atau tidak. Page ini tidak memihak
partai manapun. Tentu saja itu hak kalian, karena itu profile kalian, tapi jika
kalian memutuskan komen di page ini, foto profile kalian ter-expose, banyak
yang melihat, dan saya berhak melindungi pengguna lainnya yang masih remaja.”
Wih,
pada poin itu saya rasanya kena skak mat.
Yah jujur, sudah layaknya tamparan keras bagi saya pribadi. Malu, ketika merasa tersudut dalam posisi seperti ini.
Namun akan lebih memalukan jika saya tetap berdiri pada kenyataan yang
seharusnya tidak demikian. Saya bertekat untuk benar-benar berubah secara
menyeluruh, tidak hanya sekedar niatan yang memang selama ini sempat terpikirkan
dalam beberapa bulan terakhir.
Sejak itu
membuat keinginan lama saya menguat. Tapi seperti biasa, lagi-lagi kendor dan berlarut
sampai beberapa bulan kedepan. Bahkan baru sekarang yakin –seyakin-yakinnya tuk berubah. Ada
satu hal juga yang membuat saya semakin pada titik yakin untuk merubahnya. Dari
berita yang tadi saya baca di Merdeka.com.
Judul beritanya untuk masyarakat umumnya, yaitu: Jangan
sekali-sekali bikin akun Facebook palsu!.
*)
sumber beritanya bisa dilihat di sini
Tapi setelah
saya baca, ternyata itu hanya dan akan berlaku di Rusia saja, untuk sementara
peraturan itu berlaku di negara tersebut. Di sana mulai diberlakukan peraturan
dalam bentuk Undang-undang. Di mana bagi siapa saja yang terbukti membuat akun
palsu, baik itu facebook maupun twitter. Akan dikenakan denda sebesar USD 150 ribu. Kalau dirupiahkan nominalnya tidak sedikit loh,
sekitar Rp 1,8 miliar. Seperti
yang saya baca di beritanya.
Saya membayangkan
kalau itu diterapkan juga di Indonesia. Wah saya yakin, besar kemungkinan akan
terjaring banyak sekali akun-akun yang ditengarai masuk dalam kategori
melanggar. Yah, tapi benar. Bahwasanya sangat disayangkan jika hanya memanfaatkan media
sosial untuk hal-hal yang negatif. Mengedepankan kepentingan pribadi yang secara
sadar ada pihak lain yang dirugikan dari prilakunya di sana. Apakah termasuk akun saya? oh tidak, ini
asli kok, hanya nama akunnya saja yang palsu, hhaha *pembelaan.
Tapi
perlu diapresiasi juga peraturan itu. Karena mempunya maksud baik, sebagai
pencegah dini dari tindak kriminal yang tidak bisa dipungkiri banyak berkeliaran
melalui media sosial itu. Saya kira cukup ampuh untuk memberantas dan
mengurangi penggunaan negatif dari media sosial itu. Asalkan benar-benar
diterapkan dengan serius dan tegas, bagi siapapun yang melanggar aturan
tersebut. Entah tidak menutup kemungkinan beberapa negara lain, akan menyusul mengikuti cara
yang sama. Dengan memberlakukan peraturan tersebut.
***
Kembali lagi
soal nama akun, dari sekian dorongan secara tidak langsung. Seperti yang telah
saya sebutkan dua diantaranya. Itu yang membuat tekat saya semakin bulat. Memangnya kalau tidak sekarang kapan lagi, Cho?.
Saya gak sadar tahun tuh, sudah 2014 kan?. Heran, mau nunggu apa lagi coba. Maka
dari itu, bersamaan dengan postingan ini. Saya resmi mengganti nama akun
facebook saya, yang beralamat di http://www.facebook.com/richoku.
Haha promosi lagi :D. Dari sebelumnya -'cHocho Hugo d'Cuthbert'- akan menjadi Richo A. Nogroho. Nama sebelumnya tetap dipakai sebagai nama alternatif. Sebenarnya dibolak-balim saja :D
*) screen
shot terbaru dari profil facebook saya setelah diganti
#Postingan
ini dibuat secara sepihak dan untuk kepentingan pribadi. Jika ada pihak yang
merasa tidak berkenan, mohon maaf. Tetapi saya tekankan, tidak ada sangkut
pautnya dengan siapapun. Murni untuk diri saya sendiri.
Minggu, 19 Januari 2014
/
/
Label :
Lagi Benar
Belum ada komentar. Tambahkan Komentar »
Posting Komentar