Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pertama untuk setingkat SMA/SMK
sederajat. Terhitung mulai tanggal 15 hingga 18 April 2013. Bagi adik
saya tercinta Lia
dan adik - adik semua yang hendak menghadapi UN nantinya. Perlu
diperhatikan apa yang sudah bapak/ibu guru dan semua pihak sekolah
sampaikan yah. Saya yakin, kalian sudah mendapatkan sosialisasi dan tata
cara mengerjakan UN 2013, yang memang untuk tahun ini berbeda dari
tahun sebelumnya. Jadi semua itu perlu dicermati dan diperhatikan sebaik
mungkin. Jangan sampai ada satupun yang kalian abaikan yah.
*) taken from google images
Berdasarkan informasi yang saya baca, diketahui ada perbedaan dari
jumlah variasi soal. Jika tahun lalu hanya berjumlah lima, kini menjadi
20 soal. Selain itu pada setiap naskah soal dan lembar jawaban UN (LJUN)
menggunakan sistem barcode, yang keduanya menjadi satu - kesatuan.
Sedangkan bobot soal yang ‘sulit’ juga meningkat 10 persen dari tahun
kemarin. Sehingga keseluruhan komposisi bobot soal pada UN 2013 ini
menjadi 10 persen soal mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sulit.
Adanya perubahan pada tata cara pelaksanaannya, juga berlaku sama untuk
UN tingkat SMP dan sederajat yang akan dimulai tanggal 22 sampai 25
April 2013. Sementara, untuk tingkat SD, tanggal 6 hingga 8 Mei
2013. Dengan berbagai perubahan tersebut, tentunya akan meminimalisir
terjadinya kecurangan dalam pelaksanaannya. Bagi siswa akan susah sekali
untuk saling bertukar jawaban antara satu dengan yang lainnya. Selain
itu, pengawasan di setiap ruangan semakin diperketat. Mempersempit ruang
gerak dalam hal kebocoran jawaban, maupun adanya bantuan dari pihak
lain termasuk guru dan sekolah.
Tetapi,
menurut saya ada kelemahan dan itu menjadi kendala tersendiri. Mengingat
naskah soal dan LJUN menyatu, jadi apabila di tengah - tengah proses
pengerjaan soal terjadi kecelakaan, (maaf) entah LJK sobek, basah, atau
apapun itu, maka otomatis soal juga akan ikut berubah. Kenapa, karena
tidak diketahui ia mengerjakan soal paket berapa. Pada lembar soal tidak
terdapat informasi paketnya, hanya terdapat barcodenya saja. Tentu,
pengerjaanya akan dimulai dari nomor satu lagi. Sedangkan dalam satu
ruangan yang terdiri dari 20 peserta, terdapat 20 variasi soal yang
berbeda pula.
Sekedar ilustrasi singkat saja.
Sebenarnya saya sendiri tidak begitu setuju bahwa UN adalah segalanya.
Yang keberadaannya sebagai tolak ukur dalam suatu pendidikan. Apalagi
kelulusan setidaknya sesuai berdasar dari hasil nilai standarisasi UN,
saya tidak setuju. Ada hal penting dari pelaksanaan UN itu sendiri,
bahwasanya ilmu dan pemahaman itulah yang harus diutamakan. Jadi proses
belajar selama di sekolah itu tidaklah ditentukan dengan hanya
pelaksanaan UN ini saja. Maaf, saya bukan pada konteks menilai sistem
yang sudah ada sejauh ini. *abaikan anak dudul ini. Memang kalau kita
secara terperinci membahas UN, maka akan muncul berbagai opini yang
berbeda.
Ok, kembali lagi pada pokok
bahasan. Di sini saya pribadi hanya sebatas mengingatkan kembali adik -
adik semua. Supaya lebih ekstra berhati - hati. Sebelum mengerjakan
perlu diperiksa bahwa naskah soal dan LJUN tidak dalam kondisi rusak.
Kalian harus teliti memperhatikan satu per satu lembar pada naskah soal
dan LJUNnya. Langkah ini untuk memastikan tidak ada satupun soal yang
rusak atau tidak terbaca. Dan pada lembar LJUN dalam keadaan tidak
cacat. Satu lagi, jika mendapati soal dan LJUNnya sudah dalam keadaan
terpisah, harap untuk meminta ganti kepada pengawas ruangan.
Apabila dibiarkan hal ini cukup riskan, untuk menghindari ketidak
cocokan (tertukar) saat pembagiannya. Karena saat dipindai/scan akan
ketahuan lembar LJUN mengacu pada soal yang mana. Sehingga fatal kalau
sampai tertukar, kalian akan mengerjakan atau bisa jadi menjawab soal
yang berbeda dari LJUN kalian sendiri. Tentunya jika itu sampai terjadi
dipastikan nilai akan menjadi buruk. Hati - hati yah, mintalah yang
masih dalam kondisi menyatu.
Tidak banyak
lagi waktu yang kalian punya. Tetapi, selagi ada tolong dimanfaatkan
yah. Kalau bisa sebaiknya dikurangi dulu jam bermainnya. Baik itu
keluar, bermain game, sosial media, maupun segala aktivitas yang
sekiranya perlu dikesampingkan. Kesehatan adik - adik semua itu tidak
kalah penting. Kondisi fisik, stamina kalian harus prima pada saat
pelaksanaanya. Dilain itu kelengkapan alat - alat tulis, seperti pensil,
penghapus dan papan untuk meletakkan lembar jawaban kalian dipersiapkan
juga. Mungkin akan dibutuhkan peruncing pensil, bila pensil yang kalian
gunakan ujungnya patah karena jatuh.
Selain
itu, pada saat di ruangan ujian. Adik - adik tidak perlu tegang ataupun
grogi. Dalam mengerjakannya rileks saja yah, yang penting persiapan
selama ini kan sudah maksimal. Yakinlah dengan kemampuan kalian, selalu
kedepankan optimisme. Jangan terlalu menghawatirkan sistem
pelaksanaannya yang semakin rumit ini. Fokuslah pada apa yang kalian
hadapi, berdoa dan berusaha sebaik mungkin. Ingatlah, Tuhan selalu
bersama kita dan perlunya selalu mengawali dengan doa.
Saya berharap dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancar. Dan
hasilnya jauh lebih bagus dari yang diharapkan. Ya Tuhan, mudahkanlah
dalam menghadapi ujian itu, bantulah adik - adik kami dengan ijin dan
cara-Mu. Tak ada pengecualian, seluruh adik - adik kami semuanya semoga
bisa lulus dengan hasil yang membanggakan. Amin Ya Allah. Semangat yah
semuanya :)
***
Oh iya, maaf kalau apa yang saya sampaikan nantinya tidak sesuai di
lapangan. Jika demikian, mungkin saya yang ketinggalan berita. Saya
pribadi juga mohon maaf, ini memang berdasar informasi yang pernah saya
baca di internet saja, seperti situsnya Kemdikbud RI
dan beberapa sumber lainnya. Bukan melalui instansi pendidikan secara
langsung. Jadi kemungkinan setiap sekolah akan berbeda tingkat
pengawasannya. Tetapi secara umum ada pendekatan sama dari sistem yang
digunakan.
Tulisan ini
diperuntukkan bagi adik - adik tingkat akhir SMA/SMK, SMP, SD dan
sederajat Sebagai partisipasi bagi adik - adik kita semua yang nanti akan
menghadapi Ujian Nasional. Selamat menghadapi Ujian Nasional 2013. Good luck yah :)
Sabtu, 13 April 2013
/
/
Label :
Opini
Belum ada komentar. Tambahkan Komentar »
Posting Komentar