“Emm.. ternyata sinom, tak kira minuman rasa jeruk ini”
Batin saya menggumam, saat menikmati suguhan
welcome drink di Hotel Victoria. Pengalaman
unik ini ngebuat saya tertawa sendiri. Karena benar-benar tidak menyangka,
kalau minuman berwarna
orange segar
tersebut ialah
Sinom. Saya kira
minuman rasa jeruk, loh. Seriusan, karena tampilannya nyaris tak ada bedanya
dengan minuman jeruk.
|
Sinom sebagai welcome drink di Hotel Victoria Malang |
Sebelumnya, kamu tahu Sinom, kan? Kalau di Jawa minuman
berbahan dasar daun asam dan kunyit ini tidaklah asing lagi. Karena unsur
ramuan herbal di dalamnya banyak memiliki manfaat untuk tubuh. Terdapat kandungan
antiseptik yang bisa mengatasi gejala demam, antioksidannya juga berguna menangkal
radikal bebas dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Maka, mengonsumsi sinom dapat
membuat tubuh menjadi kebal terhadap ancaman penyakit.
Dari kejadian lucu tersebut, saya jadi makin mengagumi Hotel
Victoria Malang. Mereka tak hanya berhasil menghadirkan nuansa old dan kolonialnya saja. Melainkan, ke
hal-hal detail seperti welcome drinkpun
dipilihnya minuman zaman dulu juga. At least,
pengunjung tak hanya bernostalgia dengan minuman tradisonal, tapi juga
mendapatkan manfaat kesehatan buat tubuhnya. Keren, ini!
Pengalaman itu saya dapatkan saat keluarga dari Sumenep,
Madura menginap di
Hotel Victoria Malang.
Menempati kamar bagian sisi selatan yang tak jauh dari anak tangga. Sepupu saya
menghabiskan tiga harinya di Malang dan mengunjungi berbagai tempat wisata populer
di Batu. Memilih tempat penginapan di Victoria meberikan kami pengalaman yang membekas.
“Wah... Mantaaap itu hotel. Terjangkau dan nyaman,” tutur Anggi dalam sebuah komntarnya mengenai hotel ini.
Saat hotel-hotel lain berlomba-lomba menghadirkan suasana
modern, tapi Victoria Boutique
Residence justeru sebaliknya. Dari Hotel yang baru selesai
pembangunannya awal tahun 2018, tapi mereka sulap menjadi bernuansa
Malang Tempoe Doeloe. Inilah yang
membedakan
Victoria Malang dengan
hotel kebanyakan lainnya di Malang Raya.
Nuansa jadul sudah terasa sejak turun dari kendaraan dan
menginjakkan kaki di area parkir. Bangunan hotel dua lantai sudah terlihat jelas
dan memberi kesan unik, serasa bangunan di luar negeri. Pagarnya yang minimalis
dengan sentuhan cat putihnya, beridiri kokoh dengan tinggi sepinggang. Melirik ke
atas, kita bisa melihat cangkang lampu model zaman dulu.
Meskipun hanya dua lantai, tapi total kamarnya ada 80 kamar.
Wow, banyak sekali. Karena dari kontur bangunannya memanjang. Setiap kamar terdapat
foto bersejarah yang berbeda-beda. Menariknya lagi, ada penghilang dan penyerap
bau berupa arang dan serbuk bubuk kopi. Letaknya tak sulit ditemui, biasanya
ada di setiap pojokan kamar.
|
Kalau belum tahu fungsinya, akan mengira ini ada kaitan
dengan hal mistis. Tapi, ada secarik kertas yang menjeaskan manfaat arang tersebut. |
Baru kali ini loh, saya berada di hotel yang memberikan
suasana sedetail ini. Tamu hotel makin dibawa pada suasana tempoe doloe. Padahal,
perabotan lainnya sudah modern. Fasilitas kamarnya juga lengkap, mulai dari
kunci menggunakan electric, tv layer datar, akses wifi, shower ada pilihan air
hangat dan springbed yang empuk.
Kalau lupa membawa perlengkapan mandi juga tak perlu repot
beli di luar. Karena di Hotel Victoria sudah disediakan perlengkapan mandi,
seperti sabun, sikat, odol dan handuk. Uniknya, kalau biasanya handuk
digeletakkan terlipat segi empat saja. tapi di sini bentuknya bisa bermacam-macam,
ada berbentuk bunga atau angsa. Sweet banget, yah?.
|
Unik yah, handuknya berbentuk angsa-angsaan. Jadi cute gitu. |
Bermalam di sini serasa raja, kita dimanjakan dengan fasilitas
mewah, perabotan tradisional yang keberadaanya sebenarnya sudah mulai sulit
ditemukan. Kayak cangkir yang bermotif bunga, kendi, cangkirpun dari tanah
liat, wadah minuman terbuat dari batok kelapa. Waah.. benar-benar member kesan
mendalam sekali.
Gak heran juga yah, meskipun Hotel Victoria baru berdiri
setahun ini. Tapi peminatnya sudah banyak sekali. Mereka tertarik dengan
suasana yang diberikan. Bermalam seperti di rumah sendiri, Kawasan sekitar juga
tenang. Karena Victoria secara lokasi berda di komplek perumahan. Jadi, sangat
terbebas dari suasa lalu-lalang kendaraan. Kesenyapan suasana bikin tenang. Karena,
tamu hotel biasanya sudah Lelah dengan kegiatan di luar dan keramaian.
|
Enak, akses wifi kencang. Bisa tetap terhubung dan update informasi dari dalam kamar. |
Penginapan yang cocok buat traveler yang ingin mendapatkan
suasana Malang Tempo Doeloe. Bosan dengan suasana yang gitu-gitu saja, bisa
memilih Hotel Victoria. Apalagi harganya ramah dikantung traveler. Mulai dari
Rp. 90.000,- untuk bunk bed room sampai Rp. 920.000,- di Villa Victoria Suite (harga weekend). Tinggal
disesuaikan dengan budget yang kalian anggarkan untuk berlibur ke Malang dan
Batu.
Oh iyah, kalau kamu penasaran dengan welcome drinknya. Coba deh,
kamu menginap di Victoria Malang saat weekend. Karena tamu hotel akan
mendapatkan suguhan
welcome drink setiap
akhir pekan (Jum’at dan Sabtu). Saran saya, mendingan booking jauh-jauh hari yah.
Karena kebutuhan menginap di akhir pekan banyak sekali. Jadi, bisa disiasati
dengan pesan lebih dulu. Bisa melalui kontak reservasi yang akan saya cantumkan
di bawah, atau melalui aplikasi Booking.com, Traveloka, Airbnb,
Tiket.com maupun Agoda.
Hotel Victoria Boutique Residence
Alamat: Jl. Ciliwung No.7, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang
Reservasi:
(0341) 435 2686 / 0857-9144-6830
Instagram: @villavictoria.id
Senin, 21 Januari 2019
/
/
Label :
Advertorial,
Opini,
Pengamatan
Belum ada komentar. Tambahkan Komentar »
Posting Komentar