Jambret, jambreeeet.
Tas saya dijambret.
Tolong, jambreet, tolooong,
jambreeet.
Ia hanya mampu berteriak, tidak banyak yang bisa diperbuat. Sedangkan si
penjambret makin menjauh darinya, menuruni anak tangga dan sampai akhirnya
masuk dalam taksi berwarna kuning. Sementara penumpang Bis cuman melongo
melihat kejadian tersebut. Sedangkan saya? kaget. Kaget sekaligus heran. Lah, mas
di sebelah saya, kok bisa tahu apa yang akan terjadi?. Jangan-jangaaan.. si penjambret itu...?.
Pikiran saya semakin berkecamuk
tidak karuan. Lalu saya mencoba merogoh dompet yang ada di saku celana sebelah
kiri, sekedar memastikan apa masih ada di sana, atau sudah raib juga.
Alhamdulillah masih, begitu pun dengan barang bawaan yang ada di dalam tas,
juga saya periksa. Puji syukur masih utuh.
Setelah saya perkiraan, paling mas tadi sudah pernah nonton film tersebut.
APA?, jadi semua hanya cerita di film,
Cho?, hihi, iyah :D. Dikira benaran, tah?, bahaha *digebukin pakai gitarnya Rhoma Irama. Hhehe, tapi memang benar,
kami saat itu disuguhi salah satu filmnya Rhoma Irama (entah judulnya apa).
Biasanya hiburan dalam Bis berupa musik dangdut, atau nonton channel tv
tertentu. Tapi yang ini diputarin film itu :D. Dan mas tadi berceletuk mengisyaratkan
ia sudah mengetahui akan alur cerita filmnya.
Ternyata si penjambret tas tadi bernama Budi, yang diperankan Rhoma Irama dan alasan ia melakukan itu (menjambret), adalah
untuk membantu temannya yang sedang butuh biaya operasi di Rumah Sakit. Alah, cukup ceritanya, Cho. Adu.. maaf,
jangan ngambek gitu. Eh iyah, tahu nggak. Tauk, ah, malas dengarnya!, tuh kan, masih ngambek. Maaf-maaf. Janji deh, nggak akan cerita aneh-aneh
lagi. Serius nih?, serius :).
Ok, lanjut..
Berhubung saya penggemar fanatik Bang Rhoma, jadi saya begitu bersemangat
sekali nonton filmnya. Saking bersemangatnya, saya memilih tidur ketimbang
melanjutkan nonton film tersebut. *EH. Terus?,
terus tidur dong, hihi. Perjalanan tidak begitu terasa, karena saya lebih
banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Apalagi setelah selesai membayar ongkos
Bisnya.
Tarifnya tetap, masih sebesar Rp. 40.000,- untuk Bis Ekonomi tujuan akhir
ke Sumenep.
Singkat cerita, laju Bis kemudian berhenti di salah satu
rumah makan. Ternyata itu sudah di kabupaten Pamekasan, tak pikir masih di
Sampang, hhehe. Maklum, keasikan tidur. ihihiihi. “Yang mau sahur, silahkan turun, barang bawaan bisa ditinggal, atau
dibawa saja.”, ucap sang kondektur Bisnya. Beberapa penumpang perlahan
mulai turun menuju rumah makan tersebut.
Saat
itu, saya masih memperjelas pandangan mata, berusaha melihat rumah makan tadi.
Dari balik kaca Bis, saya dapat membaca nama rumah makannhya, yaitu Arwana. Sekaligus
masih menimbang, antara turun dan makan sahur, atau sekailan makan di rumah
saja. Kalau saya perkirakan,
kemungkinan tibanya mepet dengan waktu Imsya’. Mengingat sudah pukul 02.23 WIB.
Perjalanan Pamekasan ke Sumenep, memakan wakut satu jamanan. Belum lagi kepotong
rombongan ini makan sahur.
Jujur saja, agak malas sebenarnya. Toh syarat sah puasa kan tidak harus
makan sahur. Meskipun tidak sahur tetap bisa berpuasa, selama ada niat dan
kemauan. Tapi setelah dipertimbangkan lagi, selama ada kesempatan sahur,
barangkali akan lebih sempurna nikmat puasanya. Jadinya, saya memilih turun saja
dan mengikuti mereka untuk menyantap makan sahur.
*) RM. Arwana ini terletak di
Jl. Raya Pamekasan, Telanakan, Pamekasan.
*) Bis yang saya naiki
sebelah kanan (warna putih)
Rombongan (anggap saja rombongan yak) yang berhenti tidak hanya Bis yang
saya naiki saja. Tapi ada satu rombongan Bis lagi yang juga berhenti saat itu.
Tempat makannya lumayan bersih. Ada tiga blok, pertama yang di pelataran depan,
di bagian dalam dan di samping (konsepnya lesehan). Menurut saya paling nyaman,
di bagian tengah. Karena ada hiburan tvnya, hahaha. Iya, Cho, ngerti, kamu jarang nonton tv *kasihan
*) Daftar menu
Pilihan menunya juga lumayan banyak. Dari deretan lauknya yang disediakan,
mulai dari keringan, seperti: telur dadar, telur mata sapi, tahu tempe, peyek
udang, bandeng, dan agak berkuah ada cumi, gulai kakap dan sebagainya. Begitu
juga dengan sayurnya beraneka pilihan, ada yang bersantan, urap-urap, kuah sup,
sayur bening dan seterusnya.
*) Pilihan lauk dan sayurnya
Melihat penyajiannya, saya pikir ngambil sendiri (prasmanan). Owalah,
ternyata diambilkan mas-masnya. Hhehe. Saya pesan menu serba peyek, hihi. Walah, mana bergizi itu, Cho?. Nggak
apa-apa, yang penting murah meriah :D. Untuk minumnya air botol mineral
saja, hhaha. Dan sesuai pilihan tempat yang paling nyaman tadi, jadinya saya
makan di bagian dalam (tengah). Yak, ada tv :D
*) Menu yang saya pesan,
benar-benar nggak bergizi yak :D (Rp. 12.000,-)
*) Ruang bagian dalam
Setelah selesai menyantap makan sahur, saya langsung menuju ke dalam Bis
lagi. Lah, sudah bayar, Cho?,
pastinya sudah, hhehe. Dan sebagian penumpang lainnya, juga sudah kembali ke
kursinya masing-masing. Sempat bingung, mana kursi duduk yang tadi saya tempati?,
hhaha. Karena nggak begitu jelas wajah mas-mas di sebelah saya itu -yang tahu alur film tadi, dan kemungkinan
ia salah satu penggemar bang Haji Rhoma :D.
*) Suasana menjelang keberangkatan (setelah makan sahur)
Tak lama kemudian, Bis pun mulai melanjutkan perjalanannya, setelah sang
kondektor memastikan seluruh penumpang berada di kursinya masing-masing. Berselang
beberapa menit saja, atau tepat pukul 02:53 WIB, Bis sudah sampai di terminal
Pamekasan. Lumayan agak lama ngetem di sana, sekitar 14 menit lamanya. Karena ada salah penumpang yang banyak membawa barang bawaan, yang
berupa sayuran. Banyak sekaliii, sampai-sampai kami turut membantu menurunkan
bawaanya, yang hampir mengisi tiap kolong tempat duduk penumpang. Beliau niat
sekali sepertinya, hhehe.
*) Terminal Ronggosukowati, Pamekasan
Setelah selesai, Bis meneruskan sisa perjalanannya, meuju ke terminat
pemberhentian yang terakhir, yaitu di Sumenep. Yeyeye, bentar lagi saya sampai.
Santai, Cho, biasa saja kali. Mungkin
waktu yang perlu ditempuh hanya tinggal satu jaman lagi, seperti yang sudah pernah
saya katakan tadi. Lumayan, waktu yang cukup untuk saya kembali melanjutkan
tidur :D.
*) Gerbang perbatasan Pamekasan - Sumenep
Oh iyah, saya kebablasan, karena keasikan tidur tadi, haha. Alhasil, turunnya
bukan lagi di depan gang, melainkan terpaksa turun di pertigaan dekat kantor
Polisi di Pabean (ke timur arah ke Kalianget). Em, sepertinya efek habis makan jadi
membuat kantuk semakin kuat yak?. Alah,
banyak alasan kamu, Cho :P. Lah, itu di luar rencana saya, benaran nggak
sadar. Bangun-bangun Bisnya sudah melintasi
daerah Perumnas. hhaha. *disambit kertas
karcis. Dan puji syukur, pukul 04.33 WIB, saya tiba di rumah :).
Iyah, begitulah, akhir cerita mudik saya di lebaran tahun ini. Banyak sekali
kejadian berkesan yang sudah saya lalui dalam perjalanan mudik ini. Seakan mengingatkan
saya pada momen rutin tiap melakukan mudik lebaran. Hanya saja, cerita setiap tahunnya
tidaklah sama. Tapi tetap menyisahkan cerita tersendiri, bagi saya pribadi.
Tak terasa yah, sekarang pun sudah memasuki penghujung bulan puasa. Nanti
malam, insyaAllah sudah akan mulai didengar kumandang takbir. Sebelum itu,
ijinkan saya meminta maaf kepada kalian semuanya, tak terkecuali. Mohon maaf,
jika postingan saya terdapat kalimat yang kurang berkenan, banyak perkataan
yang kurang pantas, menyakiti dan melukai perasaan kalian. Entah siapapun itu,
maaf yah.
Akhir kata, saya Richo, selaku admin tunggal di blog sederhana ini, ingin
mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H, mohon
maaf lahir dan bantin. Semoga amal dan ibadah kita semuanya diterima oleh Allah
SWT. Amin Ya Robal, Alamin. Selamat menyambut hari kemenangan, yaah :). *sungkem ke semuanya
Richo
A. Nogroho
Sumenep, 27 Juli 2014
Minggu, 27 Juli 2014
/
/
Label :
Mudik
setiap perjalanan mudik emang punya kesan tersebdiri ya mas..
BalasHapuskalo saya Insya Allah lusa sore baru berangkat :)
mohon maaf lahir dan bathin juga ya :)
Benar Mas Purnomo, akan menemukan hal berbeda, sekalipun itu jadi rutinitas misalnya.
HapusWah gitu, selamat berkumpul dengan keluarga :)
Mohon maaf lahir dan batin, Mas :) *angpaunya manaa? :D
Hehe.. kalo mas mau udah ada di postingan kemrn2 saya kok..mas Richo tinggal comot tinggal comot aja :)
HapusHuhaha, sepertinya menggiurkan *dibuat senang, hhhaha. tapi saya ingin transfer saja deh, mas. maklum gak ada koneksi, gak bisa nyomot *alasan :P
HapusHehe...nomornya masih yg lama kan mas..yg belakangnya banyak nol nya wkwk :D
HapusEum, sudah ganti, mas. nanti saya kirim yang baru *wadu, alamat nggak masuk lek yang itu :D :D
Hapussahur itu ada keberkahan loh didalamnya, terus menurut berita islami masa kini (Acara TV), sahur merupakan pembeda puasa orang muslim dan non muslim ^^, ngomong2 sahurnya buanyak juga ya? habis itu Cho?
BalasHapusBegitu yah, Mas. luar biasa sekali yah. oh iyah, saya punya teman yang non muslim, ia berpuasa tanpa sahur. hhaha, itu kelihatannya saja, Mas. nasinya gak terlalu :D, dan menunya keringan :D. alhamdulillah, habisss, hihihi.
HapusWah saya jadi kepingin ngrasain asiknya mudik mas. Sy g pernah mudik karena saya g pernah kemana mana. Jadi saya g punya cerita deh hehehe
BalasHapusOh yah?, wah, Mas Nandy sesekali sebelum lebaran (H-2), nginap di sodaranya gitu, nanti mudik deh, H-1, hihi. biar ada ceritanya, Mas :D
Hapushahaha..
BalasHapussaya udah baca serius banget lhoo, eh ujung2nya? :D
tapi bagaimanapun mudik itu harus waspada. Saya punya pengalaman, pernah di ajak org tak di kenal makan di terminal bungurasih, dan ketika itu pula saya dengar peringatan dari bagian informasi terminal untuk berhati- hati terhadap orang tak di kenal.
Alhamdulillah, setelah saya menolak, eh tu orang yg ngaku lagi S3 di malang langsung pergi dg manyun.
memang hati2 sangat diperlukan.
Hhaha, ujung-ujungnya saya minta ditimpuk :D
HapusBenar, Mbak, apalagi sikonnya mendukung, kondisi desak-desakan. kalau gak waspada bisa raib. waduuu, gitu yaaah. astaga, untung saja Mbak menolaknya. kadang yang begituan gendam mungkin yah. kalau gak fokus bisa-bisa kehilangan barang-barang kita. beruntung sekali Mbak, jadi pengalaman berharga yah. terima kasih sudah mengingatkan, Mbak :)
Ternyata film tho
BalasHapusMet lebaran ya , maaf lahir bathin :)
Haha, iyah di film, Mbak El :D
HapusSelamat lebaran juga, Mbak. mohon maaf lahir dan batin *sungkem :)
jambret musim lebara biasanya merajalela..mesti waspada, apalagi yg sedang perjalanan
BalasHapussekalian ngucapin:
Id Mubarak, Sugeng Riyadin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H.
Taqobbalallahu minna wa Min’kum
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Benar, Mas, perlu kewaspadaan dan kehati-hatian.
HapusTerima kasih, saya juga ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidzin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin yah, Mas :) *sungkem
Selembut Apapun Hembusan Angin
BalasHapusPastilah Pernah Terbangkan Debu.
Sebaik Apapun Prilaku Manusia Tentulah Pernah Berbuat Salah.
Tak Ada Putih yang Tak Ternoda.
Tak Ada Manusia yang Tak Ber Dosa.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah.
Dan Sudilah kiranya Membukakan Pintu Ma'af bagi diri yang Berdosa ini
Minalaidin Wal Faizin Mohon Ma'af Lahir & Batin.
Arie & Kluarga
Terima kasih, Mas. Selamat Hari Raya Idul Fitri juga,
HapusMinal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin yah, Mas :) *sungkem
selamat lebaran..mohon maaf lahir batin,
BalasHapuskeep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
Terima kasih, Om. selamat lebaran juga. mohon maaf lahir dan batin.
HapusSalam buat keluarga di Makasar yah, Om :) *sungkem
seru juga yah mas kalau bicara soal mudik apalagi belum lengkap kalau nggak mencicipi makanan seperti yang terlihat di gambar di atas jadi bikin ngiler nih mas, tapi nggak kalah serunya ada Rhoma Irama juga saat mudik nih hehe....
BalasHapusoh ya mohon maaf lahir batin yah mas :)
HapusHehehe, kalau Bisnya nggak berhenti, saya gak nyicipi itu. hiihi. lah itu dia, hiburan tersendiri bagi penumpang, mas. nostalgia :D
HapusMohon maaf lahir dan batin juga, mas. *sungkem
Aduuu, maaf banget, Mas. komentarnya kelewat, belum terbalas ternyata. benaran gak ngeh.
baca ceritamu sahur sama foto.memu menu lengkap gitu jam segini bikin aku laper, cho.
BalasHapusbtw aku jd kangen naik bus. dulu langganan Sumber Group, Eka sama Mira.
Hhehe, dibawak makan saja mbak. biar terlampiaskan. hohoho. wah begitu, jadi banyak cerita yah. dari sekian yang disebut, belum satupun pernah saya naiki, hihi. mungkin jurusan Bisnya yang belum saya naiki pakai Bis :D
Hapusmeskipun telat, saya mau ucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin
BalasHapusWaa, makasih. begitu juga dengan saya, ingin juga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin :) *sungkem
HapusYa, ampun baca post ini jadi inget kalau selama liburan nontin film Rhoma Irama terus di Trans 7, hehehe :D Maaf lahir batin, ya :)
BalasHapusHuahaha, benar-benar, mbak Indi. saya perhatikan di trans7 sering mutar film-film bang Rhoma. haha. sama-sama, mbak, mohon maaf lahir dan batin juga :)
HapusMinal aidzin wal faidzin, mas :)
BalasHapusWah, penggemar Roma Irama, ya. Saya bahkan belum pernah lihat filmnya x___x . Sedihnya. Saya merasakan yang sampean rasakan, mas. Kalau cari warung, cari yang dekat tv. Nasib anak kos-kos-an, bukan :p? Hehe X)
Minal aidzin wal faidzin juga, Mbak Fibi.
HapusIyah, penggemar gadungan, huhaha. wih, kalau sudah berurusan dengan tv, pasti kita sehati *eh. haha. memang nasib anak kos yak, butuh hiburan tv juga. saya selama berada di rumah kemarin, cukup puas :D :D
Baaaang.. Aku uda deg-degan baca postingannya, eh ternyata cumak film toh! -_-
BalasHapus*jedotin kepala Bang Richo 100x!!
Lah, hhaha. iyah, cuman di film doang, hhehe. ampun, ampuuun.. sakiiiit. *kabur *kapok
HapusAih.. Domain baru yah.. Hahah.. :D
HapusHaha, diganti ke subdomainnya :D
Hapuskirain beneran kang soalnya ada part 1 dan part 2 nya, gatau nya cuman pilem bang haji :-)
BalasHapusselamat hari raya idul fitri 1435H
mohon maaf zahir bathin ya kang.
Tak kira juga benaran *eh. hhehe, maaf yah, iyah memang hanya cerita di film :D
HapusSelamat Hari Raya Idul Fitri juga :)
maaf lahir dan batin *sungkem
Aku dah lama ngga nonton filmya OI Nimet lebaran ya, maaf lahir bathin :)
BalasHapusSama, mbak El, berhubung jarang nonton filmnya, hihi. selamat lebaran juga, mbak. mohon maaf lahir dan batin *sungkem lagi *angpao lagi
Hapusmenu sahur yang menggugah selera :)
BalasHapusMenunya serba peyek, mbak. huihihi. milih yang murah meriah :D
Hapusaaaakkk.. sayaa tertipuuu telaak ini mahh.. ishh >.<
BalasHapusMas itu ndak salah ya? nyampe rumah 14.33 WIB?
Hua, hhehe. *digebukin mbak Rani
Hapusoh iyah, keliru, mbak. typo, bukan 1 tetapi 0. maksudnya ingin nulis 04.33 WIB, malah 14.33, hihi. makasih koreksinya yah, mbak, habis ini saya perbaiki :)
lahir batin ya mas Richo,,saya pernah lihat rumah makan itu, tapi belum sekali mampir kesitu :)
BalasHapusMaaf lahir dan batin juga, mbak Dwi. maaf juga, kemarin nggak jadi kopdar dan lahir batinan.
HapusLah, mbak yang megang Pamekasan, masak belum pernah ke sana. hihihi.
belum update artikel baru yah mas Richo, kayaknya masih sekitar mudik nih hehe...
BalasHapushhehe, iyah Mas Eka, belum update. sebenarnya sudah di Malang, tanggal 11 kemarin :D
Hapusmemang kalo mudik pake bus harus ekstra hati-hati... jambret mengintaimu... waspadalah waspadalah
BalasHapusHarus selalu waspada, hhehe. ingat bang Napi :D
Hapusharus hati-hati ya kita biar selamat
BalasHapusBenar, Mas, pokoknya selalu waspada :)
Hapuswah seru banget ya acara mudik nya , jadi ngiri hehe
BalasHapusSeruuuuu, hhehe. puji syukur berjalan dengan lancar, meski sempat kebablasan :D. Ayuk mudik juga *eh :D
Hapuskemarin aku udah mudik sebelum lebaran sampe lebaran, padahal masih kangen kampung halaman hehe
HapusWah, lama jugaaaaa, hihi.
Hapusnggak kerasa yah, Mbak. kalau sama keluarga berasa cepat saja, padahal masih inging lama-lama :D
belum pernah merasakan yang namanya mudik nih mas, apalagi sekarang sudah berkeluarga. kerja juga nggak jauh-jauh dari rumah. soalnya suka kangen sama anak :)
BalasHapusWah begitu yah, kang. ya berarti enak tuh, akang mah selalu ngumpul bersama keluarga tercinta, apalagi sudah berkeluarga. nggak diterpa kangen akut :D
HapusKalo perjalanan jauh ke jawa bagian timur pake bus, jadi inget ziarah wali songo hehee
BalasHapusOh yaah?, wah, ziarah ke makam wali mana saja, mas?. saya tanggal 11 kemarin ziarah ke makam Gus Dur, di Jombang :)
HapusSelalu punya cerita sendiri saat mudik, jadi kamu wong meduro tho ???? hahaha. Nenek kakek ku asli madura jadi ada darah madura mengalir di tubuhku
BalasHapusSelalu ada, mas Cumi :D
Hapuseh, enggih, hhahaha. wah gitu yah, Mas. salam buat beliau. oh yah, Madura mana?, Sumenep juga kah?, hehe.
hadir lagi menyapa sahabat...keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
BalasHapusTerima kasih, Om. salam hangat dari Malang :)
HapusIni cerita mudik yang awalnya sangat menegangkan,
BalasHapusternyata Richo, "Terlalu!", met Syawal :)
Huhahahaha, mbak Salma bisa saja :D.
Hapusselamat Syawal juga, meski telat, tapi masih ingin mengucapkannya, hehe :) *sungkem
Kirain beneran ada jambret ternyata... halah... Btw asyik ya bisa mudik. Selamat Idul Fitri :)
BalasHapusHihihi, enggak, Bun. biar nambah bahan, hhaha. asik sekaliiii, hehei. Selamat Idur Fitri juga, Bunda. mohon maaf telat balasnya. hehe :) *sungkem
Hapuspostingannya bikin lapar ini mah :)
BalasHapusHhaha, Bunda bisa saja :D
HapusWah Artikel bermanfaat nih gan :)
BalasHapusCerita Update
Lirik Lagu Indonesia
Semoga saja, gak yakin sih, hahha :P
HapusIjin berkomentar dulu hehe
BalasHapustak kira cerita tentang kang rico dijambret..ternyata cuma film..haha
BalasHapusenak nih bisa mudik pake bis..apalgi menu makanan di atas bikin perut keroncongan..hehe
Hihi, puji syukur tidak sampai dan semoga gak pernah ngalami :D
Hapushehe, Bis sering digunakan, kalau motoran jarang, kerasa pegel perjalanan jauh, hhooo.
kalau naik bis hati2 kang..apalagi klo malam hari..harus waspada biar gk kena jambret ..hehe
BalasHapusiya kalau taruh barang ditempat yang aman juga gan :D
Hapushahaha, pake aja pengaman kalau dompet kan ada rantai udahan gan :D
Hapus@Perangkat 4G: Iyah, terima kasih sarannya. Semoga gak pernah ngalami. Kita semua ;)
Hapus@Garuda post: Siap, harus berhati-hati kita yah.
@Belajar Bicara: Haha, bisa juga tuh, biar pas ditarik nyantol :D
di kereta api juga banyak gan apalgi di pasar
Hapus